Isaac Newton, Terlalu Serius Belajar Sampai Putus dengan Pacar
https://www.naviri.org/2018/11/isaac-newton-terlalu-serius-belajar.html
Naviri Magazine - Jika ada orang yang sangat serius belajar, sampai kesibukannya belajar membuatnya putus dengan pacar, maka Isaac Newton adalah salah satunya. Saat ini, dunia mengenang namanya sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Namun, dunia mungkin jarang yang tahu bahwa Isaac Newton harus kehilangan pacar gara-gara terlalu serius belajar.
Lahir di Woolsthorpe-Lincolnshire, Isaac Newton adalah fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris.
Ayahnya, yang juga bernama Isaac Newton, meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur. Ketika Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali, dan meninggalkan Newton di bawah asuhan neneknya.
Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa, dan kemudian dikirim ke sekolah bahasa di daerah Grantham, di mana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya.
Saat bersekolah di Grantham, dia tinggal di kos milik apoteker lokal (William Clarke). Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, bernama Anne Storer. Namun Newton memfokuskan dirinya pada aktivitas belajar, dan kisah cintanya menjadi semakin tidak menentu, hingga akhirnya putus.
Pihak keluarga kemudian mengeluarkan Newton dari sekolah, dengan alasan agar dia menjadi petani saja. Bagaimana pun, Newton tidak menyukai pekerjaan barunya.
Kepala sekolah King’s School kemudian meyakinkan keluarga untuk mengirim Newton kembali ke sekolah, sehingga ia dapat menamatkan pendidikan. Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge (sebagai mahasiswa yang belajar sambil bekerja untuk mengatasi masalah keuangannya). Pada saat itu, kurikulum universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles. Namun, Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju, seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler.
Ia kemudian menemukan teorema binomial umum, dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus.