Insiden Roswell dan Asal Usul Munculnya UFO di Dunia
https://www.naviri.org/2018/11/insiden-roswell.html
Naviri Magazine - Sebagian orang percaya UFO benar-benar ada. Sebagian orang lain percaya UFO benar-benar tidak ada. Manakah yang benar? Dan apakah UFO benar-benar ada? Atau tidak ada? Tentu saja cukup sulit untuk memastikan.
Pihak yang percaya bisa menunjukkan setumpuk bukti mengenai adanya UFO—kisah-kisah penculikan alien yang misterius dari berbagai negara, dan lainnya. Sementara pihak yang tidak percaya, apalagi yang skeptis, bisa saja menganggap semua kisah semacam itu hanya rekayasa.
Sekarang, mari kita mulai dari fakta ini: Sejak kapankah manusia mengenal istilah UFO? Jika ditelusuri, istilah itu muncul sejak terjadinya peristiwa menghebohkan yang disebut “Insiden Roswell” pada Juli 1947.
Pada waktu itu, Amerika sedang perang dingin dengan Rusia karena persaingan dalam senjata nuklir. Di dalam perang dingin itu, militer Amerika melahirkan operasi rahasia yang disebut Proyek Mogul. Di dalam proyek itu, mereka menciptakan balon mata-mata yang ditujukan untuk menyadap (memata-matai) pengujian atom di Rusia.
Ketika dilakukan uji-terbang pada prototipe balon mata-mata itu, terjadi kecelakaan yang tidak pernah mereka sangka-sangka. Balon yang sedang diuji itu terbawa angin hingga keluar lapangan, dan jatuh di gurun New Mexico. Sialnya, sebelum balon mata-mata itu sempat dievakuasi, seorang penduduk sipil menemukan bangkai balon tersebut.
Penduduk sipil itu bernama William Mac Brazel, seorang pemilik peternakan. Dia menemukan reruntuhan balon yang terbuat dari bahan karet sintetis dan metal-metal ringan itu, dan merasa heran, karena baru kali itulah dia menyaksikan “pesawat aneh” semacam itu. Maka dia pun kemudian menghubungi sherif di kotanya, dan terjadilah kegemparan yang tak terduga.
Koran-koran meliput dan mengabarkan penemuan “pesawat aneh” itu, dan perhatian masyarakat berkembang cepat. Kita tahu, apa pun yang “aneh” selalu mengundang perhatian masyarakat. Pada waktu itu, balon mata-mata adalah teknologi baru, maka masyarakat pun berduyun-duyun ke sana. Peristiwa itulah yang kemudian disebut Insiden Roswell.
Ketika opini masyarakat semakin ramai terhadap balon tersebut, militer dan pemerintah Amerika sengaja bungkam. Mengingat kondisi perang dingin yang sedang terjadi dengan Rusia, mereka tentu tidak mau menyatakan terus-terang bahwa reruntuhan itu sebenarnya balon mata-mata yang ditujukan untuk memata-matai Rusia. Karena militer Amerika menyangkal memiliki balon itu, maka opini masyarakat semakin simpang siur, bahkan semakin ngawur.
Sementara itu, para wartawan yang semula mengabarkan reruntuhan itu sebagai kecelakaan, mencoba mengonfirmasinya ke pihak militer Amerika, karena siapa tahu reruntuhan “pesawat aneh” itu milik mereka. Tetapi, seperti yang dinyatakan di atas, militer dan pemerintah Amerika benar-benar bungkam dan menyangkal memiliki balon tersebut. Seiring dengan itu, Proyek Mogul yang sebelumnya dirahasiakan berubah menjadi kekacauan luar biasa.
Karena investigasi wartawan menghadapi jalan buntu, maka hipotesis kemudian berkembang. Pada waktu-waktu itulah mulai muncul spekulasi bahwa reruntuhan yang ditemukan di gurun New Mexico itu adalah pesawat dari ruang angkasa. Seiring dengan itu, koran-koran dan televisi menciptakan istilah baru—UFO (unidentified flying object, atau pesawat tak dikenal).
Ketika isu mengenai UFO itu menyebar luas, militer Amerika tercengang, namun diam-diam bersyukur karena lebih baik dunia menyangka itu reruntuhan UFO daripada mereka tahu bahwa itu sebenarnya proyek senjata mata-mata.
Jadi, Angkatan Udara pun kemudian tidak mengonfirmasi spekulasi itu, bahkan mulai merekayasa “kebocoran keamanan” dengan menyebarkan berita bahwa mereka telah mengadakan kontak dengan pesawat luar angkasa.
Untuk menguatkan spekulasi itu, mereka bahkan menciptakan “Hangar 18” yang misterius di Wright-Patterson Air Force Base di Dayton, yang disebut-sebut sebagai tempat menyimpan jasad makhluk luar angkasa yang dibekukan.
Dunia mempercayai hal itu, dan dalam waktu singkat istilah UFO segera menyebar ke berbagai penjuru dunia, dan kepercayaan tentang makhluk dari luar angkasa pun menggejala seperti wabah.
Kecelakaan balon mata-mata serta munculnya isu mengenai UFO kemudian dimanfaatkan oleh militer Amerika untuk menutupi proyek-proyek mereka selanjutnya.
Dengan adanya isu UFO, maka militer Amerika pun lebih bebas dalam menjalankan percobaan-percobaan mereka atas senjata atau pesawat-pesawat baru yang mereka ciptakan. Setiap kali warga sipil tanpa sengaja melihat pesawat aneh melintas di udara, komunitas intelijen pun dengan mudah menyebarkan kembali isu UFO.
Area 51, yang selama ini dipercaya sebagai tempat pertemuan antara makhluk-makhluk UFO dengan militer Amerika, juga sebenarnya merupakan tempat melakukan penciptaan dan uji coba berbagai senjata dan pesawat canggih Amerika. Karenanya sangat wajar jika tempat itu dijaga sangat ketat dengan ratusan tentara setiap hari, serta dilengkapi berbagai detektor canggih.
Tetapi, sekali lagi, intelijen Amerika sengaja tidak “meluruskan” isu mengenai UFO di Area 51 itu, karena jauh lebih baik masyarakat menganggap itu sebagai tempat pertemuan dengan UFO daripada dunia mengetahui kemampuan militer Amerika sesungguhnya.
Di dalam urusan persenjataan, masing-masing negara akan berusaha merahasiakan teknologi mereka, dan isu UFO telah dengan sempurna melindungi rahasia persenjataan Amerika.
Jadi, apakah UFO benar-benar ada? Atau tidak ada?
Baca juga: Ilmuwan Telah Menemukan Cara Membuat Mesin Waktu