Mengapa Kita Merasa Berat Saat Ingin Meninggalkan Facebook
https://www.naviri.org/2018/11/ingin-meninggalkan-facebook.html
Naviri Magazine - Hampir bisa dipastikan, sebagian besar kita memiliki akun Facebook, dan bisa jadi setiap hari atau bahkan setiap saat mengunjungi media sosial tersebut. Entah untuk menulis status baru, untuk menyapa teman-teman dan keluarga, atau sekadar ingin tahu perkembangan terkini.
Sejak Facebook menjadi media sosial populer, mayoritas pengguna internet pun mendaftar menjadi anggota, dan sejak itu terhubung dengan banyak orang melalui Facebook. Belakangan, saat orang ingin menghapus akun di Facebook—entah dengan alasan apa pun—sebagian mereka merasa sangat berat.
Beberapa orang memang dengan mudah meninggalkan Facebook. Namun, bagi beberapa orang lainnya, meninggalkan Facebook bukan hal yang mudah. Ini soal kenangan pribadi yang banyak disimpan di Facebook.
“Are you sure you want to deactivate your account?” tanya Facebook ketika seorang pengguna ingin menghapus akun Facebook miliknya dengan terlebih dahulu menonaktifkan akun.
Dalam laman deaktivasi, Facebook menampilkan foto-foto kenangan, baik dari teman atau saudara yang turut terhubung dengan akun Facebook si orang yang hendak menghapus akun.
“Andri akan rindu padamu. Susi akan kangen,” kata Facebook.
Menghapus akun Facebook bukan perkara mudah. Abby Ohlheiser, dalam tulisannya di The Washington Post, mengatakan bahwa “Facebook kini terasa sebagai tempat yang mengeksplorasi informasi personal” penggunanya. Persis seperti apa yang mereka lakukan ketika ada yang hendak menghapus akun.
Ini dialami Laurel Brooks, perempuan asal Washington D.C, Amerika Serikat, yang ibunya meninggal akibat dibunuh 6 tahun lalu. Saat mencoba menghapus akun Facebook, ia dipaparkan dengan foto-foto kenangan, dari teman atau saudara yang juga memuat foto ibunya.
“Saya sedang berada di laman deaktivasi, tapi saya teringat bahwa semua foto keluarga ada di situ,” tegas Brooks.
Ben Grosser, profesor pada University of Illinois, mengatakan “banyak pengguna Facebook mengungkap bahwa menghapus akun bukanlah opsi yang realistik.” Grosser mengungkapkan bahwa “tentu saja ada alasan 2 miliar orang ada di Facebook,” dan Facebook mungkin penting bagi mereka.
Aja Romano, dalam tulisannya di Vox, mengungkapkan secara tersirat bahwa pengguna Facebook akan sukar meninggalkan platform itu. Salah satu alasannya, Facebook kini telah menjadi sandi untuk masuk ke berbagai aplikasi atau situsweb yang ada di jagat maya. Misalnya, ada 500 juta pengguna Tinder yang menggunakan Facebook Login untuk menggunakan aplikasi kencan online itu.
Aplikasi seperti Spotify, Airbnb, IMDb, hingga Flipboard, salah satunya memanfaatkan Facebook Login untuk mengakses layanan mereka. Jika akun Facebook dihapus, pengguna akan kehilangan aksesnya pada aplikasi-aplikasi itu. Pada akhirnya, pengguna tetap memelihara akun Facebook meski tak lagi aktif menggunakannya.