Di Masa Lalu, di Jawa Ada Pertarungan Gladiator Melawan Macan
https://www.naviri.org/2018/11/gladiator-di-jawa.html
Naviri Magazine - Gladiator adalah pertunjukan yang mempertontonkan pertarungan dua orang di tengah arena, dan ditonton banyak orang. Pertarungan Gladiator sangat terkenal pada zaman Romawi kuno.
Selain manusia melawan manusia, pertunjukan Gladiator di zaman Romawi kuno juga kadang mempertontonkan manusia melawan binatang buas, semisal macan.
Ternyata, tradisi yang mirip Gladiator juga ada di Nusantara, khususnya di Pulau Jawa. Tradisi tersebut bernama rampogan macan atau rampogan sima. Mirip tradisi Gladiator di zaman Romawi, rampogan macan melibatkan binatang liar, yakni jenis kucing besar di tanah Jawa. Kucing-kucing tersebut seperti harimau Jawa, macan Jawa, dan macan kumbang Jawa.
Berbeda konsep dengan Gladiator di zaman Romawi, rampogan macan tidak mempertarungkan manusia dengan binatang buas secara langsung. Tradisi ini menampilkan sejumlah orang membarikade seekor macan di tengah lapangan. Orang-orang ini bukan datang dengan tangan kosong, melainkan dipersenjatai tombak.
Orang-orang tersebut kemudian memancing kucing besar agar keluar dari 'kandang', lalu menuju kerumunan. Setelah kucing besar tersebut dalam jarak dekat, orang-orang akan melemparkan tombak. Kucing besar mati, mereka pun bersorak, dan permainan berakhir.
Pada masa orang-orang Eropa dahulu, tradisi ini sering dipandang sebagai kejahatan. Di tahun 1905, secara resmi pemerintahan Hindia Belanda melarang tradisi ini dilakukan lagi.
Dalam buku 'Bakda Mawi Rampog' yang ditulis R Kartawibawa, tradisi ini sudah muncul sejak era Kerajaan Singasari, namun versi lain menyebut rampogan macan sudah ada sejak abad ke-17.
Entah versi mana yang benar, yang jelas tradisi rampogan macan benar-benar tidak masuk akal, dan tentunya tidak memikirkan ekosistem alam. Terbukti, kini harimau Jawa sudah punah di tahun 70-an. Sedangkan macan Jawa, kini sudah diambang kepunahan.
Baca juga: Tempat-tempat Misterius di Dunia yang Terlarang Dikunjungi