Apa yang Akan Terjadi Jika Gajah Kehilangan Belalainya?
https://www.naviri.org/2018/11/gajah-kehilangan-belalai.html
Naviri Magazine - Gajah identik dengan belalai, karena ia satu-satunya hewan yang memiliki belalai panjang dan besar. Dengan belalai yang dimiliki, gajah bisa melakukan banyak hal, termasuk untuk makan, minum, hingga bersosialisasi. Apa yang sekiranya akan terjadi, jika gajah kehilangan belalainya?
Pertanyaan di atas bukan sekadar hipotesis, melainkan kejadian di dunia nyata yang dialami seekor anak gajah di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan.
Hal ini terlihat dalam video yang dipublikasikan oleh National Geographic, beberapa waktu lalu. Video tersebut menunjukkan seekor anak gajah yang berbelalai sangat pendek. Masih belum diketahui bagaimana belalai gajah tersebut bisa terpotong.
Namun, untuk diketahui, belalai gajah berfungsi untuk bernapas, mandi, mengangkut air ke mulut, dan menggenggam benda-benda yang akan dimakannya. Dengan kata lain, belalai menjadi salah satu bagian tubuh terpenting bagi hewan besar ini.
Menurut George Wittemyer, seorang ahli gajah di Colorado State University, belalai juga sering digunakan untuk interaksi sosial.
Dengan semua fungsi tersebut, Wittemyer mengatakan bahwa mungkin sulit untuk anak gajah itu tumbuh hingga dewasa.
Pendapat berbeda justru diungkapkan oleh Joyce Poole, co-founder organisasi yang mempelajari dan mengadvokasi hewan ElephantVoices. "Sepertinya luka itu sudah sembuh," kata Poole.
"Jadi luka tersebut sudah cukup lama dan telah berada dalam kondisi sangat baik. Betisnya tidak kurus, artinya dia mendapat cukup nutrisi, entah bagaimana," sambungnya.
Bukan kasus langka
Sayangnya, harus diakui, kondisi anak gajah tersebut bukanlah hal yang langka. "Ini sangat umum di area di mana ada gangguan terjadi," kata Poole.
"Misalnya di Taman Nasional Gorongosa, Mozambik, ada beberapa ekor gajah yang kehilangan ujung belalainya. Beberapa bahkan kehilangan setengah belalai mereka," kisah Poole.
Biasanya hal ini terjadi karena hewan tersebut terjerat perangkap. Hewan kecil terjerat karena perburuan daging dan kulitnya. Sedangkan gajah dewasa banyak terjerak karena kesalahan.
"Belalai yang terjebak dalam jerat cenderung putus," kata Wittemyer. "Kaki yang terperangkap jerat cenderung masih berada di kakinya (karena tidak dapat memotong tulang)."
Namun, dalam kasus anak gajah di video itu, sepertinya ia adalah korban dari predator. Di Kruger, gajah tumbuh dikelilingi oleh mulut-mulut predator yang lapar.
Poole juga menjelaskan ada banyak gajah yang kehilangan ekor mereka, akibat serangan hyena di Maasai Mara. Sedangkan untuk belalai, Poole menyebut mungkin akibat serangan buaya.
Bisa bertahan hidup
Meski telah kehilangan belalainya, Poole mengatakan gajah punya kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Ini termasuk bagaimana mereka hanya makan daun yang ditemukan di atas kepala mereka dan berlutut untuk minum.
Bahkan, beberapa gajah mampu mencari bantuan untuk mendapatkan makanan. "Saya kira intinya adalah, kita tidak boleh berasumsi bahwa anak gajah itu tidak akan berhasil (menjadi dewasa)," kata Poole.
"Ini jelas akan lebih sulit daripada gajah lain, tetapi mungkin bisa dibantu oleh anggota kelompoknya. Perilaku mereka sangat mudah beradaptasi, sangat fleksibel," tegasnya.
Baca juga: Semut Telah Ada di Bumi Sejak 90 Juta Tahun yang Lalu