Gara-gara Dikejar Singa, 400 Kerbau Tenggelam Bersama di Sungai
https://www.naviri.org/2018/11/dikejar-singa-400-kerbau-tenggelam.html
Naviri Magazine - Di alam liar, masing-masing hewan mempertahankan kehidupan mereka, tak jauh beda dengan manusia. Bedanya, manusia memiliki aturan dan hukum-hukum yang berlaku, termasuk melindungi masing-masing orang dari kemungkinan tindak penyerangan orang lain. Dalam kehidupan binatang, hal semacam itu tidak ada. Akibatnya, satu hewan bisa menyerang hewan lain seenaknya.
Kenyataan semacam itulah yang terjadi di Botswana, baru-baru ini. Ada sekitar 400 kerbau tenggelam secara massal, gara-gara dikejar kawanan singa.
Ratusan kerbau itu tenggelam di sungai di perbatasan Botswana dan Namibia. Sungai tersebut mengalir melintasi Taman Nasional Chobe, yang menjadi objek wisata utama dan terkenal karena memiliki populasi gajah, jerapah, dan kerbau, dalam jumlah besar.
Pemerintah Botswana mengatakan, dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa kawanan kerbau ini sebelumnya dikejar oleh para singa, hingga mereka berlari ke arah sungai dan tenggelam di sana.
Ada sekitar 400 kerbau yang mati. Diduga, karena panik dengan kejaran singa, mereka saling mengamuk dan akhirnya menginjak kawanannya sendiri.
Dilansir dari BBC, Simone Micheletti, pemilik penginapan di dekat lokasi kejadian, mengatakan, ia sempat mendengar singa mengaum dengan cukup keras. Ketika dia mengecek sungai keesokan harinya, ternyata sudah ada ratusan kerbau yang mati.
Menurut Micheletti, cuaca malam itu sangat berawan. Mungkin hal tersebut yang menghalangi sinar bulan, sehingga kerbau tidak dapat melihat dengan baik.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Lingkungan Botswana menyatakan bahwa kasus tenggelam massal di Sungai Chobe jarang terjadi. Apalagi, dalam jumlah banyak seperti peristiwa saat ini. Kematian massal terbesar yang pernah terjadi sebelumnya hanya melibatkan 50 ekor kerbau.
Mayat-mayat kerbau yang terdampar di pinggir sungai, kini dikumpulkan oleh warga setempat. Mereka membawanya pulang untuk kemudian dimasak dan disantap sebagai makan malam.
Pihak berwenang telah memberikan izin pada warga untuk melakukan hal tersebut.
Baca juga: Bangsa dan Negara di Dunia yang Memiliki Legenda Naga