Crop Circle, Fenomena Misteri yang Menghasilkan Jutaan Dolar
https://www.naviri.org/2018/11/crop-circle-fenomena-misteri.html
Naviri Magazine - Fenomena crop circle muncul di mana-mana, dan semuanya menunjukkan satu hal yang sama; lingkaran-lingkaran crop circle itu terbentuk secara misterius, karena muncul tiba-tiba.
Sebagian orang kukuh mengatakan bahwa crop circle adalah hasil buatan manusia. Tapi ketika crop circle muncul di suatu tempat, nyatanya tidak ada satu pun saksi yang melihat bahwa crop circle itu dibuat manusia.
Sebagian kalangan ilmuwan mempercayai, crop circle merupakan karya angin. Pada 1991, konferensi yang digelar oleh Tornado and Storm Research Organization (TORRO) dan Circles Effect Research Group (CERES) mengungkapkan crop circle hasil dari sebuah kejadian yang disebut "breakdown vortex" dari angin puyuh.
Namuan semua itu masih teori, faktanya saat ini kawasan yang menjadi langganan munculnya crop circle di Inggris, yakni Wiltshire, jadi daya tarik wisata. Ibaratnya, para petani di Wiltshire dengan lahan gandumnya menyediakan kain kanvas bagi para seniman Circlemakers di Inggris. Keduanya menjalin hubungan simbiosis mutualisme.
Media nationalgeographic mengungkapkan, setiap tahun ada jutaan poundsterling yang memutar ekonomi di Wiltshire, seperti kedatangan pelancong, bus wisata, sewa helikopter, penjualan kaos, buku, souvenir, dan lainnya.
Bagi petani, ini sebuah berkah, pusat lingkaran crop circle dianggap punya kekuatan magis. Sehingga bagi pengunjung yang akan masuk ke pusat lingkaran crop circle dikenakan biaya masuk. Pada 1996, misalnya, sebuah crop circle muncul di kawasan situs Stonehenge di Wiltshire. Petani mengenakan tarif untuk pengunjung yang melihat crop circle.
Dalam empat minggu terkumpul 30.000 poundsterling atau 47.000 dolar AS. Jumlah ini sangat besar dibandingkan kerusakan lahan petani yang menjadi tempat crop circle, yang bila dihitung hasil panennya hanya menghasilkan 150 poundsterling atau 235 dolar AS. Ini tentunya membuat para petani sumringah.
Ketenaran kawasan Wiltshire di Inggris sebagai surga crop circle dapat dibuktikan di situs www.visitwiltshire.co.uk. Situs ini mempromosikan bahwa crop circle di Wiltshire muncul dalam rentang bulan April-September, di setiap musim panas di daerah Avebury dan Lembah Pewsey.
Dalam situs dijelaskan soal aturan main wisata, seperti pengunjung harus minta izin kepada pemilik lahan crop circle, dilarang memanjat pagar di lokasi crop circle, dan lainnya.
Crop circle merupakan “permainan” wisata para pegiatnya. Dalam situs cropcirclesdatabase.com, terlihat jelas frekuensi “penampakan” crop circle lebih banyak di daratan Inggris, termasuk Wiltshire. Dari data tahun 1989-2016 setidaknya dari 20 negara yang melaporkan keberadaan crop circle, Inggris menjadi juaranya, disusul Jerman di peringkat kedua. Tercatat ada 865 penampakan crop circle di Inggris, termasuk 33 penampakan selama 2016.
Sedangkan di Jerman ada 95 penampakan, termasuk 6 penampakan di tahun ini. Yang menarik, penampakan crop circle mulai muncul di banyak negara selain di Inggris setelah abad 21, seperti Swiss, Spanyol, Italia, Belgia, dan Perancis.
Beberapa negara di luar Eropa juga tercatat, antara lain di Australia, Cina, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, yang rata-rata dalam kurun 25 tahun tak lebih dari satu hingga belasan penampakan crop circle saja.
Crop circle merupakan fakta yang tak bisa dibantah keberadaannya. Soal siapa yang membuatnya, tergantung siapa yang mempercayainya. Crop circle menyebar di berbagai benua, tapi Inggris sebagai negara yang menjadi langganan crop circle memanfaatkannya sebagai ajang wisata.
Crop circle memang tak perlu sebuah jawaban, karena bila ditemukan jawabannya maka tak akan menarik lagi bagi wisatawan.