Rutin Bermain Game Bisa Membantu Menurunkan Kadar Stres
https://www.naviri.org/2018/11/bermain-game-bisa-menurunkan-stres.html
Naviri Magazine - Bermain game bisa sangat menyenangkan, khususnya bagi yang memang hobi melakukannya. Sebegitu menyenangkan, sampai banyak orang yang sering lupa waktu kalau sudah bermain game.
Sebenarnya, jika hanya dilakukan secukupnya, atau dalam waktu yang wajar—dalam arti tidak sampai melenakan tugas harian—bermain game bisa memberi manfaat. Selain sebagai sarana bermain atau refreshing, bermain game juga bisa membantu menurunkan kadar stres.
Sebuah studi yang dikeluarkan pada 2010 di Texas A & M, yang dilakukan oleh Profesor Christopher J. Ferguson, menunjukkan laki-laki maupun perempuan yang bermain violent games dalam jangka panjang ternyata berefek mempunyai keterampilan mental untuk menangani stres, dan tidak terlalu tertekan dalam menghadapi suatu permasalahan.
Studi yang lebih baru juga menunjukkan bahwa permainan games punya efek positif meredakan stres seseorang.
Studi yang berjudul Switch on to games: Can digital games aid post-work recovery?, yang dilakukan pada 2014 oleh Emily Collins dan Anna L.Cox dari University College London, mendapati temuan dari 491 orang yang mengisi kuesioner, ada kecenderungan yang intens bahwa bermain games selama seminggu secara positif berkorelasi dengan pemulihan pasca kerja.
Hampir sepertiga pria mengaku bermain video games lebih manjur dalam menurunkan stres mereka. Sebanyak 74 persen lainnya mengaku curhat kepada teman cukup membantu meredakan stres yang mereka alami.
Di sisi lain, hanya 29 persen pria yang memilih seks atau menonton video porno. Sebanyak 31 persen lainnya mengaku menghilangkan stres dengan makan. Namun, penelitian juga mengatakan, mereka yang main video games minimal satu jam per hari memiliki gairah atau libido seksual yang cenderung rendah.
Hal ini dikaitkan dengan aliran dopamin dalam tubuh. Hormon dopamin adalah hormon yang merangsang kesenangan yang terlibat dalam merangsang orgasme. Yang terjadi dalam pemain games, respons reseptor hormon ini mengalami penurunan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan minat dalam hubungan intim.
Baca juga: Bermain Games Bisa Menurunkan Risiko Ejakulasi Dini