Sejarah dan Asal Usul Tradisi Penguburan Mayat Manusia
https://www.naviri.org/2018/11/asal-usul-tradisi-pemakaman.html
Naviri Magazine - Ketika seorang manusia meninggal dunia, pihak keluarga akan mengurus jenazahnya, dan ada beberapa cara yang bisa digunakan. Ada orang yang memilih menguburkan si jenazah di pemakaman, ada yang melakukan kremasi, dan lain-lain.
Meski ada beberapa cara penanganan jenazah atau mayat manusia, namun mengubur adalah yang paling populer atau paling banyak dilakukan di berbagai belahan dunia. Bagaimana asal usul tradisi pemakaman atau penguburan manusia?
Tradisi penguburan mayat setidaknya telah dimulai di masyarakat Mesir Kuno. Mulanya, mereka menguburkan mayat di tanah dengan galian dangkal. Kebiasaan ini berubah setelah periode dinasti Mesir dimulai sekitar tahun 3100 SM, yang berbarengan dengan era kejayaan bangsa tersebut.
Orang-orang Mesir saat itu mulai membangun sebuah makam dengan tingkat kerumitan tinggi. Sampai hari ini, bangunan makam yang terkenal adalah model piramida untuk para penguasa Mesir.
Dimulai pada 5000 SM, tradisi pemakaman di Mesopotamia (yang meliputi Sumeria, Babilonia, dan Asiria) lebih tua ketimbang Mesir. Orang-orang Mesopotamia percaya bahwa kehidupan setelah mati ada di bawah perut bumi, sehingga jenazah harus dikubur agar memudahkan perjalanan ke alam selanjutnya.
Rakyat jelata dimakamkan di sekitar rumah mereka. Sementara para bangsawan dan petinggi kerajaan dikuburkan bersama emas dan permata, sebagaimana dibuktikan oleh penemuan kompleks pemakaman mewah di kota Ur, Sumeria (kini masuk wilayah Irak) pada 1920.
Ancient History Encyclopedia menyebutkan bahwa penguburan jenazah di liang lahat sudah dilakukan selama 100.000 tahun silam. Berdasar pada penemuan kompleks kuburan di gua Qafzeh, Israel, yang berisi 15 kerangka manusia.
Baca juga: Ini Dua Pemakaman Paling Mewah dan Mahal di Indonesia