Tak Lama Lagi, Smartphone Akan Memakai Kecerdasan Buatan
https://www.naviri.org/2018/10/smartphone-akan-memakai-ai.html
Naviri Magazine - Kecerdasan buatan (Airtificial Intelligence atau AI) telah mulai diterapkan pada banyak hal, khususnya perangkat-perangkat teknologi. Namun, sejauh ini, AI belum diaplikasikan ke smartphone. Bayangkan saja kalau smartphone kita telah dilengkapi AI, maka akan ada banyak hal yang bisa dilakukan, tanpa kita harus terus menerus memelototi layar smartphone.
Selama ini, misalnya, kita harus membalas pesan di smartphone secara manual. Dengan adanya AI di smartphone, hal itu tidak akan perlu lagi, karena AI atau kecerdasan buatan yang akan melakukannya. Tapi mungkinkah ada smartphone yang sepintar itu? Jawabannya mungkin saja, karena Andy Rubin sudah mulai merancangnya.
Pada Oktober 2014, terjadi peristiwa besar yang menentukan bagi nasib Google. Andy Rubin, bapak kandung sistem operasi Android, memutuskan hengkang dari Google. Keputusan itu berselang lebih dari setahun selepas ia turun dari jabatan sebagai kepala pengembangan Android.
Kepergian Rubin memang cukup mengherankan. Padahal ia adalah otak di balik Android, sistem operasi sejuta umat bagi banyak smartphone di dunia. Namun, dalam rilisan Business Insider, hengkangnya Rubin mungkin terkait dengan tabiat buruknya, “Rubin memiliki reputasi sebagai orang kasar, rewel, dan tidak bahagia dengan cara yang aneh.”
Google mempertahankan orang seperti Rubin karena Larry Page, satu dari dua bos besar Google, “tidak keberatan selama mereka melayani tujuan perusahaan.”
Namun, semuanya berakhir. Selepas hengkang dari Google, Rubin mendirikan Essential Product Inc., startup yang dibekingi investasi senilai $300 juta. Selepas melahirkan Essential Phone, smartphone perintis konsep edge-to-edge display dengan tambahan notch di tengah atas layar, startup itu kini melahirkan smartphone berbasis artificial intelligence.
Dilansir Bloomberg, smartphone berkonsep baru yang hendak diciptakan itu akan bekerja dengan meniru tingkah laku pengguna, dan secara otomatis membalas tiap pesan yang masuk. Secara desain, konsep baru smartphone tersebut tak akan bekerja sebagaimana umumnya smartphone masa kini, termasuk meniru Essential Phone.
Smartphone berkonsep baru dengan dukungan artificial intelligence itu hanya akan memiliki layar berukuran kecil, dan user experience yang didukung penuh dengan kekuatan suara.
Nantinya, smartphone cita rasa baru itu akan dapat merespons segala macam korespondensi, seperti SMS, perpesanan instan, hingga e-mail, secara otomatis. Tanpa campur tangan pemiliknya.
“Ponsel Anda adalah versi virtual diri Anda. Anda dapat menikmati hidup, makan malam dengan tenang, tanpa sedikit pun menyentuh ponsel. Anda sepenuhnya percaya pada ponsel untuk melakukan segala hal untuk Anda,” tegas Rubin.
“Saya pikir, ini akan mengatasi persoalan ketergantungan manusia pada smartphone masa kini,” tutup Rubin.
Tak berhenti mencipta
Teknologi seperti yang dijanjikan Rubin dalam smartphone konsep baru memang belum tersedia saat ini, tapi bakal jadi kenyataan di masa depan. Andy Rubin merupakan anak seorang psikolog yang tinggal di wilayah Chappaqua, New York, Amerika Serikat.
Sebagaimana dilansir The New York Times, orang tuanya kemudian mendirikan sebuah perusahaan retail. Di rumah Rubin banyak perangkat elektronik berserakan.
Selepas menyelesaikan kuliahnya, Rubin bekerja di Carl Zeiss AG sebagai teknisi robot. Suatu ketika, Rubin memberi tumpangan tempat untuk tidur bagi Bill Casweel, seorang teknisi Apple. Karena tak mau hutang budi, Casweel lantas menawari Rubin bekerja di Apple. Rubin berlabuh di perusahaan yang didirikan duo Steve, Wozniak dan Jobs, itu. Di Apple, karena Rubin adalah seorang yang freak pada robot, kawan-kawannya menamainya “Android”.
Selepas tak di Apple, Rubin malang melintang menciptakan produk-produk baru di dunia teknologi. Rubin mendirikan Danger Inc., di perusahaan tersebut ia menciptakan Hiptop, perangkat PDA. Pada 2008, danger Inc. diakuisisi Microsoft.
Setelah Danger Inc., Rubin mendirikan Android Inc. Itu startup yang membekingi penciptaan sistem operasi mobile sejuta umat Android. Di 2005, Android dijual pada Google. Penjualan itu turut membawa Rubin bekerja pada perusahaan bikinan Larry page dan Sergey Brin.
Selepas hengkang dari Google, Rubin lantas mendirikan Essential Product. Apakah Rubin dan Essential Phone akan melahirkan era baru saat ponsel pintar jauh lebih pintar dari yang sekarang kita kenal?
Baca juga: 10 Ponsel Terlaris dan Paling Populer Sepanjang Masa