Ponsel dan Internet, Dua Hal Paling Penting bagi Orang Modern
https://www.naviri.org/2018/10/ponsel-dan-internet.html
Naviri Magazine - Kebutuhan orang zaman sekarang tidak sebatas makan dan minum serta tempat tinggal dan pakaian, tapi juga ponsel pintar dan koneksi internet. Orang zaman sekarang bisa bingung dan stres jika tidak memegang ponsel atau tidak mendapat koneksi internet, sama bingung dengan orang zaman dahulu saat kesulitan mencari makan dan minum.
Sebagai alat komunikasi, ponsel dan gawai sejenis punya fungsi menghubungkan penggunanya dengan orang lain, membuat mereka bisa berkomunikasi. Walau demikian, yang terjadi kini, sebagian orang malah menggunakan ponsel untuk menghindari interaksi.
Temuan ini terungkap lewat penelitian baru dari Kaspersky Lab. Perusahaan keamanan siber global ini menyurvei 11.250 konsumen yang memiliki perangkat seluler. Mereka berusia 18 sampai 60 tahun, berasal dari 15 negara.
Peserta penelitian ditanya tentang seberapa pentingnya mereka untuk tetap terhubung dengan internet, masalah koneksi yang mereka hadapi, dan konsekuensi karena tidak dapat terhubung.
Selain memberi banyak manfaat hingga menimbulkan ketergantungan, ternyata cukup banyak orang yang memanfaatkan gawai ketika ingin menghindari kontak mata, atau harus berbasa-basi.
Menurut penelitian ini, 75 persen responden memilih untuk berpura-pura sedang sibuk dengan gawainya, demi tidak berinteraksi dengan orang lain dalam situasi yang canggung.
Dimitry Aleshin, Wakil Presiden Pemasaran Produk Kaspersky Lab, mengatakan, ketergantungan manusia pada perangkat yang terhubung memengaruhi kehidupan lebih dari yang kita pikirkan.
"Tidak diragukan lagi, menjadi terhubung itu mudah bagi kehidupan moden. Namun, perangkat juga penting untuk membantu orang melewati berbagai situasi sosial yang sulit," ujar Aleshin.
Kaspersky Lab juga menemukan 46 persen responden mengaku menggunakan gawai hanya untuk menghabiskan waktu setiap hari. Sebanyak 44 persen menggunakan gawai sebagai selingan sehari-hari.
Penggunaan gawai memang dinilai berguna bagi mereka yang tidak suka berbicara langsung dengan orang lain secara tatap muka, dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, hampir sepertiga atau 31 persen responden lebih suka melakukan kegiatan seperti memesan taksi atau mencari arah bepergian melalui situs web dan aplikasi, karena merasa itu lebih mudah dan pasti, daripada harus berbicara dengan orang lain.
Ketergantungan terhadap gawai bisa menimbulkan kerepotan. Jika suatu saat benda tersebut rusak atau tidak berfungsi dengan baik, pemiliknya pun bisa panik.
Sepertiga atau 34 persen responden khawatir mereka tidak bisa menghibur diri jika tidak bisa mengakses gawai. Sedangkan 12 persen mengaku khawatir tidak akan dapat berpura-pura sibuk ketika gawainya rusak.
Sudah sebegitunya gawai menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Digunakan untuk bekerja, bermedia sosial, berkomunikasi, mencari informasi, hiburan, dan menggunakan segala aplikasi yang ada.
Tanpa disadari, orang menggunakan gawai dalam waktu lama, dan ini menyebabkan ketergantungan. Coba hitung dalam sehari berapa lama waktu yang dihabiskan untuk menggunakan gawai dan seberapa besar ketergantungan Anda terhadap gawai.
Lewat riset yang sama, Kaspersky Lab mencoba membuktikan hal tersebut. Hasilnya menunjukkan betapa pentingnya gawai dan koneksi internet untuk para pelancong saat bepergian.
Sebab kebanyakan orang menggunakan ponsel untuk banyak hal. Mulai dari mengambil foto, menggunakan peta daring, untuk mencari jalan, atau saat butuh bantuan.
Menurut riset, sebanyak 84 persen responden merasa tertekan jika tersesat di suatu lokasi yang tak dikenal, tanpa koneksi Internet. Sedangkan 39 persen lain khawatir suatu saat kondisi itu bisa menimpa mereka.
Alhasil, mereka tidak mau bepergian ke mana pun tanpa gawai.
Selain gawai, penelitian ini juga menunjukkan betapa orang-orang bergantung pada koneksi internet. Saat gawai tiba-tiba kehilangan koneksi, orang-orang mendadak merasa kebingungan dan seperti kehilangan arah.
Begitu pun saat melancong dan tak ada koneksi internet, hal ini dinilai bisa berdampak buruk, misalnya tidak dapat menemukan penginapan, kehilangan informasi perubahan jadwal penerbangan, hingga keracunan akibat tidak dapat mencari informasi tempat makan secara daring.
Salah satu responden mengandaikan ia terjebak di gurun pasir saat ponselnya tidak berfungsi. Situasi ini mungkin dapat ia atasi jika bisa terhubung dengan internet. Namun, saat ia tidak bisa menggunakan ponsel, kondisinya jadi mengkhawatirkan.
Contoh kasus tersebut memang ekstrem, tetapi tidak mendapatkan koneksi internet sama sekali merupakan kekhawatiran bagi banyak orang.
Baca juga: Di Masa Depan, Manusia Tidak Lagi Menggunakan Smartphone