Pesawat-pesawat yang Pernah Mendekati Matahari
https://www.naviri.org/2018/10/pesawat-yang-pernah-mendekati-matahari.html
Naviri Magazine - Eksplorasi Matahari adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk dapat meneliti Matahari, sebagaimana kita meneliti Bulan dengan mengirimkan pesawat atau awak antariksa ke sana.
Eksplorasi Matahari dengan menggunakan pesawat ulang-alik yang pertama kali berhasil masuk ke orbit Matahari adalah Pioneer 4, yang diluncurkan pada 3 Maret 1959 oleh Amerika Serikat, dan menjadi sejarah penting dalam hal eksplorasi Matahari.
Keberhasilan itu kemudian diikuti oleh peluncuran Pioneer 5 sampai Pioneer 9 selama 1959-1968, yang semuanya bertujuan untuk mempelajari Matahari.
Pada 26 Mei 1973, stasiun luar angkasa Amerika Serikat bernama Skylab diluncurkan dengan membawa 3 awak. Skylab membawa Apollo Telescope Mount (ATM) yang digunakan untuk mengambil lebih dari 150.000 gambar Matahari.
Pesawat ulang-alik lainnya, Helios I, berhasil mengorbit hingga mencapai jarak 47 juta kilometer dari Matahari (memasuki orbit Merkuri). Helios I, yang merupakan hasil kerjasama Amerika Serikat dan Jerman, beroperasi sejak 10 Desember 1974 hingga akhir 1982, dan terus berputar untuk memastikan seluruh bagian pesawat mendapat jumlah panas yang sama dari Matahari.
Helios I bertugas mengumpulkan data-data mengenai Matahari. Pada 16 Januari 1976, Helios II diluncurkan dan berhasil mencapai jarak 43 juta kilometer dari Matahari. Misi Helios II selesai pada April 1976, namun dibiarkan tetap berada di orbit.
Kemudian, pada 14 Februari 1980, Amerika Serikat meluncurkan Solar Maximum Mission (SMM), yang didesain untuk melakukan observasi aktivitas Matahari terutama bintik dan api Matahari, saat Matahari berada pada periode aktivitas maksimum. Selama perjalanannya, SMM pernah mengalami kerusakan namun berhasil diperbaiki oleh awak pesawat ulang alik Challenger.
SMM terus berada di orbit Bumi selama melakukan observasi, dan mengumpulkan data hingga 24 November 1989, sampai kemudian terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi pada 2 Desember 1989.
Eksplorasi Matahari terus dilakukan, dan pada 6 Oktober 1990 diluncurkan pesawat ulang alik Ulysses, yang merupakan hasil proyek internasional untuk mempelajari kutub-kutub Matahari.
Selain Ulysses, ada pula Yohkoh, pesawat ulang alik yang diluncurkan untuk mempelajari radiasi energi tinggi dari Matahari. Yohkoh merupakan hasil kerjasama Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris, yang diluncurkan pada 31 Agustus 1991.
Di antara misi yang lain, misi eksplorasi Matahari yang paling terkenal adalah Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bekerjasama dengan Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA), dan diluncurkan pada 12 Desember 1995.
SOHO bertugas mengumpulkan data struktur internal, proses fisik yang terjadi, serta pengambilan gambar dan diagnosis spektroskopis Matahari. SOHO ditempatkan pada jarak 1,5 juta kilometer dari Bumi, dan masih beroperasi hingga sekarang.
Pada 26 Oktober 2006, NASA juga melakukan eskplorasi lagi dengan menggunakan pesawat ulang alik kembar bernama STEREO, yang bertugas untuk menganalisis dan mengambil gambar Matahari dalam bentuk tiga dimensi.
Kemudian, pada April 2008, NASA juga mengembangkan Solar Dynamics Observatory Mission, yang direncanakan akan mengorbit untuk mempelajari dinamika Matahari yang meliputi aktivitas Matahari, evolusi atmosfer Matahari, dan pengaruh radiasi Matahari terhadap planet-planet lain.
Baca juga: Mengenal Panel Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Matahari