Paul Ehrlich, Tokoh Penemu Salvarsan dan Peraih Nobel
https://www.naviri.org/2018/10/paul-ehrlich-tokoh-penemu-salvarsan.html
Naviri Magazine - Paul Ehrlich (1854-1915) adalah dokter berkebangsaan Jerman yang memperoleh Nobel Kedokteran atas kerjanya dalam imunisasi. Sepanjang hidupnya, ia bergelut dengan penelitian mengenai toksin dan antitoksin bakteri.
Pada tahun 1906, sebuah lembaga penelitian untuk kemoterapi, Georg-Speyer-Haus, didirikan di bawah arahan Ehrlich. Sebagian program riset itu dipandu teori Ehrlich, bahwa kemampuan molekul obat pembasmi kuman penyakit bergantung pada strukturnya, khususnya sisi rantainya, yang bisa berikatan pada organisme yang menyebabkan penyakit.
Penelitian itu kemudian membawa Ehrlich untuk menemukan Salvarsan (dihidroksidiaminoarsenobenzenadihidroklorida), obat untuk menyembuhkan sifilis, penyakit kelamin yang sangat ditakuti. Penemuan itu juga merupakan salah satu jasa besar Paul Ehrlich bagi dunia. Peristiwa itu terjadi pada 1909.
Pada mulanya, Ehrlich menamakan obat itu “senyawa 606”, karena obat tersebut ditemukan setelah mengadakan eksperimen selama 7 tahun, dan mengetes ratusan senyawa sampai yang ke-606.
Melalui riset-risetnya kemudian, Salvarsan dikembangkan menjadi Neosalvarsan yang semakin efektif dalam pengobatan penyakit kelamin tersebut, hingga akhirnya ditemukan antibiotik pada tahun 1940-an.
Dunia menganggap Paul Ehrlich sebagai Bapak Imunologi, Hematologi, dan Kemoterapi. Ia meninggal dunia pada 20 Agustus 1915.
Baca juga: Robert Peary, Orang Pertama yang Mencapai Kutub Utara