Negara-negara Paling Toleran dan Tidak Toleran di Dunia
https://www.naviri.org/2018/10/negara-paling-toleran.html
Naviri Magazine - Meski dunia makin modern dan peradaban manusia telah sedemikian maju, namun ada hal-hal dari masa lalu yang masih terus ikut terbawa, setidaknya hingga saat ini. Salah satunya adalah perbedaan, dan sikap kebanyakan orang dalam menghadapi perbedaan.
Perbedaan ras, suku, dan budaya, misalnya, sering kali masih menjadi masalah, atau dijadikan masalah, karena ketidaksiapan banyak orang untuk lebih dewasa dalam menghadapinya. Di banyak negara, perbedaan ras atau budaya bahkan sering kali menjadi asal pertikaian dan permusuhan. Perbedaan masih menjadi masalah bagi umat manusia.
World Value Survey melakukan studi terhadap negara-negara di dunia untuk mengetahui negara-negara mana saja yang memiliki toleransi tinggi, dan negara-negara mana saja yang bisa dianggap kurang atau tidak toleran. Hasilnya, negara di Asia dianggap paling tidak toleran terhadap perbedaan suku, dibandingkan negara di daratan Amerika dan Eropa.
Dalam studi tersebut, World Value Survey menanyakan pada tiap individu yang menjadi responden, mengenai tipe orang yang akan mereka tolak menjadi tetangga. Selain itu juga dihitung seberapa banyak orang dari suku berbeda yang tinggal di tiap negara sebagai alat pengukuran. Hasilnya lalu mereka rilis dalam daftar negara yang memiliki tingkat rasisme paling tinggi hingga yang terendah.
Hong Kong dianggap sebagai negara yang paling tidak toleran, karena mayoritas warganya hanya ingin bertetangga dengan orang yang mirip mereka. Dalam survei terlihat, sebanyak 71,8 persen warga Hong Kong menolak bertetangga dengan orang yang berbeda suku.
Negara lain di bawah Hing Kong yang juga tidak toleran adalah Bangladesh (71,7 persen warganya tidak mau bertetangga dengan orang yang berbeda suku), diikuti Yordania (51,4 persen), dan India (43,5 persen).
Sedangkan negara yang paling toleran berasal dari daratan Eropa dan Amerika, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Brazil, yang menempati tiga teratas. Untuk hal tersebut, harian Washington Post menduga bahwa warga Amerika lebih toleran karena faktor pendidikan dan media yang menjaga privasi tiap orang dalam hal yang terkait suku.
Sementara itu, Timur Tengah dianggap negara yang tidak terlalu toleran, karena memiliki masalah dengan imigran dari negara tetangga yang lebih miskin.
World Value Survey juga merilis peta yang ditandai dengan warna merah, pink, dan biru tua. Warna merah digunakan untuk menandai negara-negara yang dianggap paling rasis, pink menjadi tanda cukup toleran atau cukup tidak toleran, sedangkan biru tua menjadi tanda paling toleran atau sangat toleran.
Dalam peta itu, Indonesia ditandai dengan warna pink, yang dinggap cukup tidak toleran. Nilainya adalah 30-39,9 persen, setara dengan Korea Selatan, Arab Saudi, Iran, Vietnam, dan Mesir.
Yang agak mengejutkan, Korea Selatan menunjukkan hasil survei bahwa 1 dari 3 warganya mengaku tidak ingin punya tetangga dari ras lain. Meski sudah maju dan kaya, namun negara di Asia ini rupanya memiliki nilai toleransi rendah karena sejarah yang rumit dengan keberagaman suku mereka, termasuk Cina dan Kyrgyzstan.
Sedangkan Indonesia dan Filipina memiliki banyak suku yang memperebutkan dominasi kekuasaan.
Berikut ini daftar sepuluh negara yang penduduknya paling toleran:
- Amerika Serikat
- Kanada
- Brazil
- Argentina
- Kolombia
- Guatemala
- Britania Raya
- Swedia
- Norwegia
- Latvia
Sedangkan berikut ini daftar sepuluh negara yang penduduknya paling tidak toleran:
- Hong Kong
- Bangladesh
- Yordania
- India
- Mesir
- Arab Saudi
- Iran
- Vietnam
- Indonesia
- Korea Selatan
Baca juga: 5 Kawasan Perairan yang Menjadi Sarang UFO dan Alien