Upaya Menguak Misteri Telapak Kaki Iblis di Devon
https://www.naviri.org/2018/10/misteri-telapak-kaki-iblis.html
Naviri Magazine - Jejak-jejak kaki makhluk misterius di Devon, diklaim banyak orang sebagai jejak telapak kaki iblis. Laporan mengenai penampakan jejak ini muncul dari lima daerah di Distrik Devon, Inggris, mencapai radius ratusan mil dalam satu pagi yang dingin, 8 Februari 1855.
Laporan-laporan dari ratusan saksi mata mengalir ke kantor redaksi surat kabar lokal. Hingga akhirnya artikel mengenai jejak-jejak misterius di Devon dilansir beberapa media sebagai fenomena "The Devil's Footprints". Artikel-artikel ini menarik banyak ilmuwan, paranormal, dan tentu saja turis yang penasaran. Benarkah itu merupakan jejak telapak kaki iblis?
Selama seratus lima puluh dua tahun, tak ada jawaban memuaskan mengenai fenomena ini. Banyak orang yang tetap percaya bahwa itu benar-benar jejak telapak kaki iblis hingga hari ini!
Sejumlah penelitian di masa itu dan akhir-akhir ini mungkin terkendala oleh tidak adanya bukti otentik. Walau ratusan orang memberikan deskripsi dan gambaran yang sama atau hampir sama tentang hal tersebut, namun tidak ada bukti berupa foto atau sampel yang bisa mendukung penelitian yang tak terbantahkan.
Begitupun, ada beberapa ahli yang mencoba memberi penjelasan terhadap fenomena misterius di Devon. Meramu sejumlah keterangan saksi mata, mereka menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang mencoba menjawab pertanyaan mengenai hal tersebut.
Teori Richard Owen
Sir Richard Owen (1804-1892), seorang ahli biologi, anatomi, dan paleontolog Inggris, tertarik untuk melakukan penelitian terhadap fenomena jejak telapak kaki iblis di Devon. Setelah fase penelitiannya selesai, ia menyimpulkan bahwa jejak itu tak lain adalah jejak kaki badger (semacam musang).
Walau hewan ini cenderung berhibernasi saat musim dingin, namun—dengan alasan tertentu—sesekali bisa juga menjelajah di udara dingin untuk mencari makan.
Badger selalu berjalan dengan cara yang unik. Walau ia berkaki empat, tetapi kaki belakangnya selalu menapak persis di bekas jejak kaki depannya. Ini yang menjelaskan mengapa jejak itu terlihat seperti bekas jejak makhluk berkaki dua.
Kelemahan fatal yang dilakukan Owen, ia tidak pernah melihat langsung jejak kaki di Devon, kecuali dari ilustrasi yang dibuat rekannya dari bekas jejak yang telah mencair. Sebab bentuk telapak badger sama sekali tidak mirip dengan jejak segar yang terlihat di Devon.
Begitupun banyak naturalis dan ahli biologi yang senada dengannya, bahwa itu adalah jejak makhluk sejenis musang atau jejak hewan pengerat langka, bangsa tikus, atau tupai, dan sejenisnya.
Teori lain
Teori lain muncul dari seorang pendeta bernama Henry Fudsen. Berdasarkan telaah terhadap bekas jejak, ia yakin itu adalah semacam jejak hewan buas dari kelompok satwa berkuku belah yang tergolong langka dan belum dikenali. Tidak ada landasan ilmiah lain yang menguatkan teorinya, kecuali upaya menentang soal fenomena iblis yang menampakkan diri di bumi.
Ahli dan peneliti lain juga hanya mengajukan kesimpulan dangkal seperti dugaan jenis kanguru yang lepas dari kebun binatang keliling, yang saat itu berada di dekat Devon. Ada juga yang menganggap itu adalah jejak rubah, keledai yang ladamnya rusak, tikus, kelinci, burung, dan banyak satwa lainnya.
Namun tak ada yang benar-benar punya landasan metodologi penelitian ilmiah yang terpercaya, atau melihat langsung jejak-jejak kaki di Devon saat masih segar, kecuali hanya menebak saja. Bahkan konyolnya, ada yang menganggap itu akibat tetesan hujan dan proses pembekuan yang cepat, sehingga menimbulkan efek seperti jejak.
Tapi bagaimana mungkin bisa dalam lajur pola jejak seperti makhluk yang berjalan dengan kedua kaki sejauh ratusan mil?
Maka penduduk yang melihat langsung jejak-jejak kaki di Devon tetap berkeyakinan bahwa itu adalah jejak telapak kaki iblis. Menyiratkan pertanda buruk bahwa iblis berada di sekitar mereka, dan menanti saat untuk menyeret manusia ke dalam "neraka" yang panas.
Kisah ini kemudian dituturkan dari mulut ke mulut saat musim dingin tiba, dan menjadi legenda kekal di Devon, menunggu para ahli mengungkap kebenarannya sampai jejak baru muncul.
Jejak lain di luar Devon
Merebaknya isu jejak-jejak iblis di Devon sangat menggemparkan daratan Inggris. Kisah ini pun menyebar ke seluruh Benua Eropa. Diceritakan dari mulut ke mulut, hingga menjadi sebuah legenda hingga saat ini.
Ternyata, kisah mengenai jejak-jejak iblis bukan hanya muncul dari Devon. Lima belas tahun sebelumnya, di awal tahun 1840, fenomena sejenis pernah muncul di wilayah Skotlandia, tepatnya di gugus pegunungan pertemuan wilayah Glenorchy, Glenlyon, dan Glenochay.
Jejak itu muncul di saat iklim dan cuaca sama dengan yang terjadi di Devon, yaitu ketika salju sedang tebal dan dingin begitu menusuk. Seketika, penduduk wilayah perbukitan itu digemparkan dengan adanya jejak-jejak kaki dengan kuku berbelah dua mirip bentuk ladam kuda.
Temuan itu bukan dilaporkan satu orang, namun oleh ratusan orang di wilayah yang terhampar sejauh 12 mil. Jejak-jejak itu pun sangat mirip dengan yang terlihat di Devon, lima belas tahun kemudian.
Penampakan jejak sejenis juga dilaporkan dari wilayah Piaskowa-góra (Bukit Pasir) di lereng perbatasan Galicia, Rusia–Polandia, sebuah bukit di deretan gugus Pegunungan Carpathian, Eropa tengah. Setiap kali salju menebal dan musim dingin berada pada tahap puncaknya, jejak-jejak kaki makhluk misterius itu senantiasa terlihat.
Bahkan saat salju berlalu, jejak itu sesekali muncul di atas pasir wilayah perbukitan yang sepi itu. Laporan detail mengenai jejak ini muncul pada Maret 1855. Penduduk sekitar juga meyakini bahwa itu adalah jejak-jejak kaki iblis. Mungkin sesekali iblis keluar dari “teritorinya” yang panas, dan muncul ke daerah salju untuk mencari udara dingin. Begitulah spekulasi warga.
Anggapan bahwa itu adalah jejak-jejak iblis memang belum terbantahkan, bahkan oleh sejumlah ilmuwan. Mungkin karena tidak adanya bukti foto atau sampel dari wilayah kejadian, kecuali laporan para saksi mata yang jumlahnya ratusan, bahkan ribuan. Karena itu, hingga kini ia menjadi fenomena misterius yang belum terjawab.
Baca juga: Kisah Anak yang Dikorbankan Demi Menghentikan Gempa Bumi