Misteri Makhluk-makhluk Humanoid yang Hidup di Dasar Laut
https://www.naviri.org/2018/10/misteri-makhluk-makhluk-humanoid.html
Naviri Magazine - Dalam film, kita mengenal sosok Aquaman yang menjalani kehidupan di dasar laut. Meski wujudnya manusia, Aquaman tentu bukan manusia seperti umumnya manusia, karena dia bisa tinggal di dalam laut atau di dalam air tanpa membutuhkan alat bantu pernapasan. Dengan kata lain, Aquaman bisa bernapas di dalam air.
Tetapi, tentu saja itu hanya ada dalam film. Mungkinkah makhluk-makhluk sepeti Aquaman benar-benar ada? Jika merujuk ke sejarah, beberapa pakar menyatakan bahwa makhluk-makhluk aneh semacam itu benar-benar ada, dan mereka tinggal di dasar laut.
Sejak era Soviet, komandan kapal selam Rusia selalu menemui fenomena di dasar laut yang membingungkan. Dokumen yang disebut Unidentified Submersible Object-USO (objek bawah air tak dikenal), masih disimpan di Kremlin.
Beberapa gambar terkait pemandangan makhluk asing dan objek kehidupan laut yang ditemui itu sekarang telah tersebar, mengungkapkan suasana menakjubkan yang terjadi di dasar laut.
Ahli fenomena extraterrestrial, Paul Stonehill dan Philip Mantle, mengungkapkan pertempuran rahasia di dasar laut. Mereka percaya bahwa pemerintah Rusia berusaha mencegah para saksi mengatakan hal yang sebenarnya, mereka bermaksud menyembunyikan bukti dari kebenaran yang terjadi di dasar laut.
Mereka mengaku melihat hal-hal terkait, termasuk bentuk kehidupan bawah laut, makhluk humanoid, dan UFO bawah laut. Mereka melihat makhluk dasar laut tak dikenal, suatu makhluk paling ganjil yang disebut “penyelam”
Di kedalaman 50 meter di bawah laut yang dingin di Siberia, beberapa penyelam tiba-tiba melihat makluk misterius, makhluk humanoid ini ada tiga meter tingginya, mengenakan pakaian keperakan, dan tidak menggunakan peralatan menyelam apapun.
Stonehill dan Mantle mengatakan, “Komandan Military Diver Service dari Kementerian Pertahanan Rusia, sekaligus Mayor Jenderal V Demyanenko, setelah mengalami insiden yang ganji itu pada tahun 1982, kemudian memperingatkan personilnya untuk berhati-hati terhadap makhluk tertentu di dasar laut.”
Personel angkatan laut Uni Soviet mencoba menangkap salah satu makhluk berkulit keperakan yang mengenakan sesuatu di kepalanya. Terbetik berita, tim penyelam yang terdiri dari 7 personel terhempas ke permukaan oleh suatu kekuatan misterius ketika mereka bermaksud menangkapnya dengan jaring.
Pada 1965, ketika para awak kapal Raduga Soviet sedang berlayar di Laut Merah, mereka melihat sebuah objek merah dan bercahaya muncul dari dalam air dan melayang ke permukaan selama beberapa lama.
Tubuhnya melayang pada ketinggian sekitar 150 meter di atas permukaan laut. Tidak lama kemudian, tiang air menyembul dari dalam air, dan fenomena yang ganjil ini belum bisa dijelaskan secara ilmiah hingga sekarang.
Mereka bukan saksi mata satu-satunya.
Direktur intelijen Armada Pasifik Uni Soviet, Laksamana VA Domislovsky, sempat menuturkan dalam sebuah laporannya, bahwa ia pernah melihat objek raksasa berbentuk silinder dengan tinggi sekitar 800-900 meter di kawasan Samudera Pasifik.
Ketika objek misterius itu berputar di angkasa, beberapa objek kecil tak dikenal menyembul keluar dari bagian bawah objek tersebut, dan terbang bergerombol seperti sepasukan lebah yang keluar dari sarangnya.
Sebagai seorang mayor jenderal, mantan komandan kapal selam nuklir, Laksamana Yury Beketov, menuturkan pernah melihat Unidentified Submersible Object-USO atau makhluk air misterius di Segitiga Bermuda, radar mereka menunjukkan makhluk-makhluk asing itu bergerak dengan kecepatan 250 mil per jam.
Stonehill dan Mantle menulis hal-hal yang dialami itu ke dalam buku mereka, “Russia’s USO Secrets USO.”
Mantle mengatakan kepada The Mirror, “Selama ini, Komandan Armada Pasifik Soviet selalu menjaga kerahasiaan Russia’s USO Secrets, sementara mereka yang mencoba mengungkapkan hal yang sebenarnya ditertawakan, dan pihak berwenang juga menyangkal dengan apa yang mereka dengar.”
“Katanya pengetahuan kita terhadap kedalaman danau dan samudera yang luas itu jauh lebih dangkal, daripada pengetahuan kita terhadap permukaan bulan.”
Baca juga: Banjir Besar, dan Misteri Punahnya Peradaban Prasejarah