Memahami Nyeri Dada yang Timbul karena Penyakit Jantung
https://www.naviri.org/2018/10/memahami-nyeri-dada-yang-timbul-karena-jantung.html
Naviri Magazine - Ada orang-orang yang mengalami nyeri dada, dan mengira mendapat serangan jantung. Namun, setelah diperiksa oleh dokter, ternyata nyeri yang timbul hanyalah nyeri dada biasa. Atau sebaliknya, ada orang yang menganggap nyeri dada sebagai hal biasa. Namun, setelah diperiksa dokter, ternyata nyeri itu karena adanya masalah jantung.
Penyakit jantung memang seringkali ditandai dengan nyeri di bagian dada. Namun, tak semua nyeri dada termasuk dalam gejala penyakit jantung. Nyeri dada biasa dan nyeri dada karena penyakit jantung akibat adanya penyumbatan, memiliki karakteristik yang berbeda.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Johan Winata, menjelaskan nyeri dada (bukan karena sakit jantung saja) dapat disebabkan oleh semua bagian yang terdapat di area dada. Mulai dari lapisan paling atas seperti kulit, lemak, otot, tulang, paru-paru, jantung, dan sistem pencernaan.
"Bagian dada dari luar ke dalam itu semuanya bisa menyebabkan nyeri," kata Johan dalam diskusi bersama media yang digelar oleh Rumah Sakit Pondok Indah Group di Jakarta.
Namun, Johan menyebut pada penyakit jantung akibat penyumbatan pembuluh darah, atau dikenal dengan jantung koroner, gejala nyeri yang timbul memiliki perbedaan. Nyeri itu muncul akibat suplai darah tidak cukup dari atau menuju jantung. Biasanya hal ini dipicu setelah jantung bekerja lebih keras seperti setelah berolahraga.
Johan mengatakan, sebanyak 70 persen pasien merasakan nyeri akibat penyumbatan pembuluh darah itu timbul dari belakang tulang dada, yang terletak sedikit lebih ke kiri.
Rasa sakit itu dapat menjalar hingga ke bagian yang lebih kiri, ke belakang atau punggung, hingga ke bagian leher. Rasa sakit yang ditimbulkan akibat nyeri itu juga memiliki rasa yang berbeda.
"Pada sebagian orang, nyeri dada akibat jantung koroner memiliki rasa seperti tertusuk-tusuk, tertimpa beban, diremas-remas, hingga terbakar," tutur Johan yang praktik di Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah ini.
Sementara itu, pada 30 persen pasien jantung koroner lainnya, rasa nyeri dada yang muncul lebih khas. Johan menyebut nyeri dada itu muncul di sebelah kanan, dan terasa sampai ke ulu hati, disertai mual dan muntah seperti mengalami penyakit maag.
Pasien juga biasanya merasakan nyeri di bagian leher seperti tercekik, nyeri di bagian rahang dan ujung jari manis di tangan. Menurut Johan, biasanya nyeri ini dialami akibat penyumbatan pembuluh darah di bagian kanan.
"Pada 30 persen ini, gejala yang timbul berbeda-beda sehingga sulit dideteksi," ujar Johan.
Orang yang memiliki nyeri dada akibat penyumbatan pembuluh darah harus segera memeriksakan diri ke dokter, untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan.
Sedangkan nyeri dada yang timbul karena serangan jantung terjadi karena gula darah yang tiba-tiba naik, lalu membentuk gumpalan darah dan membuat pembuluh darah robek. Nyeri dada pada serangan jantung lebih berat dibandingkan akibat penyumbatan, karena disertai gejala keringat dingin, mual, muntah, dan pucat.
"Pada serangan jantung, biasanya nyeri terjadi sangat hebat, lebih dari 15 menit, dan golden time penanganannya harus segera dibawa ke rumah sakit dalam kurun waktu tiga jam," ucap Johan.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Penyakit Maag dan Penyebabnya