Masalah yang Terjadi Jika Mobil Terendam Air Banjir
https://www.naviri.org/2018/10/masalah-yang-terjadi-jika-mobil-terendam-banjir.html
Naviri Magazine - Bencana banjir bisa terjadi dimana saja, khususnya di daerah-daerah yang memang rawan banjir. Bagi para pemilik mobil, ada baiknya untuk mengungsikan mobil ketika tanda-tanda banjir akan muncul, daripada nantinya mobil sampai kebanjiran.
Pasalnya, mobil yang terendam air banjir bisa menimbulkan masalah pada mesin, dan si pemilik mobil biasanya harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk membereskannya.
Kondisi mesin mobil yang kemasukan air akan lebih parah ketika kebetulan bencana banjir yang datang muncul tiba-tiba, misalnya ketika tsunami datang. Pemilik mobil biasanya tidak sempat mengungsikan mobilnya. Padahal, air yang datang adalah air laut yang bisa merusak mesin dan komponen mobil.
Kejadian masuknya air ke dalam ruang bakar disebut water hammer atau hydrolock. Masalah seperti ini membayangi kendaraan yang tergenang air laut (garam) pasca-tsunami atau saat terjebak banjir.
Autoevolution, dalam ulasan berjudul Engine Hydrolock - How Water Can Damage or Destroy Your Engine, menyebut kontaminasi air ke mesin membuat gerakan piston tertahan sehingga mesin gagal melakukan pembakaran. Tingkat kerusakan yang diakibatkan mesin “keracunan air” dapat bervariasi, tergantung seberapa banyak cairan yang menggenang dan intensitas putaran mesin.
Jika air masuk saat mesin dalam keadaan idle, biasanya hanya membuat mesin mati. Namun, situasinya lain ketika air masuk saat mesin sudah dalam putaran tinggi atau dalam keadaan hidup.
Air di dalam silinder mesin tidak dapat dikompresi layaknya bahan bakar dan udara. Saat air masuk ke dalam satu ruang silinder, piston pada silinder lain masih bergerak melakukan pembakaran, sedangkan piston pada silinder yang tergenang pergerakannya tertahan air. Piston yang sedang bergerak naik untuk melakukan pembakaran mendapat tekanan balik dari air, yang akhirnya membuat connecting rod (setang seher) bengkok.
Akibatnya con rod (setang seher) bisa bengkok, atau dalam kasus terparah blok mesin pecah. Setang seher bengkok saja sudah fatal, karena membuat dinding silinder mengalami baret.
Masalah water hammer bisa menguras kantong pemilik mobil. Berawal dari connecting rod bengkok, dampaknya piston mengupas dinding silinder yang mengakibatkan baret level ringan, sampai risiko terbesar melubangi dinding silinder.
Jika dinding silinder sudah baret atau pecah, maka blok mesin harus diganti seluruhnya. Dalam hal ini, biayanya cukup besar, water hammer tergolong masalah berat bagi mobil. Biaya reparasinya bisa mencapai 30-40 jutaan.
Baca juga: Memahami Asuransi Mobil dan Cara Perhitungannya