Makan Buru-buru Bisa Mengganggu Pencernaan di Perut Kita
https://www.naviri.org/2018/10/makan-buru-buru.html
Naviri Magazine - Di zaman sekarang, apa pun yang kita lakukan – termasuk makan – cenderung dalam kecepatan tinggi. Dan itu tidak baik bagi kesehatan.
Para ahli gizi menyarankan untuk melambatkan sejenak dan mengunyah perlahan makanan kita, antara 20 hingga 30 kali. Dengan begitu, tubuh lebih mudah mencerna dan menyerap yang kita konsumsi.
Kelly Johnston, ahli gizi dari Parsley Health, mengatakan, semakin sering kita memecah makanan di mulut, ia lebih mudah diserap di usus. Oleh sebab itu, demi proses pencernaan yang lebih baik, cobalah menyisihkan lebih banyak waktu untuk mengunyah makanan.
“Saya sering mengatakan bahwa garis pertama pencernaan adalah mulut kita. Jadi, mengunyah adalah bagian penting dari itu,” kata Johnston.
“Semakin sedikit pekerjaan yang dilakukan di mulut Anda, maka semakin banyak aktivitas di perut dan usus. Itu bisa menyebabkan kembung dan sembelit,” tambahnya.
Makan dengan perlahan juga membuat kita merasa lebih kenyang, sehingga mencegah konsumsi berlebihan.
Para ahli gizi mengatakan, makan siang di meja sambil mengerjakan tugas kantor, bukan pilihan yang baik bagi kesehatan. Tubuh akan kesulitan memprioritaskan proses pencernaan saat berada dalam keadaan stres.
“Meningkatnya hormon stres kortisol dapat membuat nutrisi sulit dicerna. Ini akan mengganggu proses pencernaan,” jelas Tracy Lockwood Beckerman, ahli diet di New York.
Jika memang terjebak dalam situasi tersebut, Lisa Young, profesor gizi di New York University, menyarankan kita untuk benar-benar memikirkan apa yang akan dikonsumsi. Ini membantu mencegah makan berlebihan – yang sering terjadi saat kita lebih fokus ke layar komputer dibanding makanan yang masuk ke dalam mulut.
Baca juga: Kurang Tidur Membuat Kita Ingin Makan Terus Menerus