Korea Utara, Negara dengan Aturan Paling Gila Sedunia
https://www.naviri.org/2018/10/korea-utara-negara-dengan-aturan-paling-gila.html
Naviri Magazine - Korea Selatan dan Korea Utara adalah dua negara yang bersebelahan, bahkan sama-sama memiliki nama Korea. Namun, kedua negara itu memiliki perbedaan yang sangat mencolok.
Korea Selatan, sebagaimana umumnya negara lain, tumbuh menjadi negara yang terus berkembang. Mereka terbuka pada peradaban dunia luar, sebagaimana mereka juga membuka diri pada dunia luar. Hasilnya, kebudayaan Korea Selatan dikenal di mana-mana, termasuk K-pop, drama, dan lain-lain.
Hal berbeda terjadi di Korea Utara. Selain menutup dari dunia luar, mereka juga tidak ingin bersentuhan dengan peradaban dunia di luar mereka. Karenanya, warga Korea Utara hidup dalam ketertutupan, dan mereka menjalani kehidupan yang jauh berbeda dengan umumnya warga di negara lain. Berikut ini adalah beberapa aturan yang diterapkan di Korea Utara, yang mungkin akan membuat kita terkejut.
Tidak boleh memakai jeans
Kalau Korea Selatan jadi salah satu kiblat fashion Asia, beda cerita sama Korea Utara. Jangankan tampil modis, kita bahkan tidak boleh pakai celana jeans di sini. Landasan pembuatan aturan ini juga tak begitu jelas. Pemerintah Korea Utara hanya semata-mata ingin warganya tampil rapi dengan baju dan celana kain.
Perempuan dilarang naik sepeda
Di Korea Utara, warga sipil tidak boleh mengendarai mobil. Mereka yang boleh mengendarai mobil hanyalah para pejabat pemerintahan dan militer. Alat transportasi yang memungkinkan untuk digunakan masyarakat hanya sepeda dan bus. Tapi, wanita di Korea Utara dilarang mengendarai sepeda.
Alasannya? Tahun 90-an, putri seorang pejabat meninggal dunia karena kecelakaan sepeda. Jadi, mantan presiden Kim Jong-Il melarang wanita menaiki sepeda.
Tidak ada akses internet
Korea Utara memang terhitung sangat total mengunci pintu dari perkembangan global. Di saat kita sangat menikmati akses internet dengan leluasa dan bebas berinteraksi melalui media sosial, warga di sana tidak dapat mengakses koneksi internet. Hanya pejabat negara yang boleh melakukannya.
Model rambut ditentukan
Pernah dengar berita kalau laki-laki di Korea Utara harus punya potongan rambut seperti sang presiden, Kim Jong-Un? Pemerintah hanya mengizinkan warganya (laki-laki dan perempuan) untuk potong dengan 28 model rambut sesuai aturan negara. Modelnya sudah diatur pemerintah.
Hukuman untuk pelanggar berlaku turun temurun
Ambil contoh kasus korupsi di Indonesia. Kalau yang korupsi si bapak, maka yang dihukum penjara ya si bapak yang korupsi. Tapi, kalau di Korea Utara, hukuman bagi pelanggar berlaku untuk tiga generasi, atau dikenal dengan “hukuman tiga generasi.” Jadi, kalau si bapak masuk penjara, anak-anak dan cucunya juga masuk penjara.
Walau sudah meninggal, masih jadi presiden
Ini unik dan cuma ada di Korea Utara. Kim Il-Sung adalah mantan presiden Korea Utara yang telah meninggal di tahun 1994. Tapi, sampai sekarang, warganya masih menaati peraturan yang dia buat.
Jika di negara lain, pemerintah merevisi undang-undang karena sudah tidak relevan, maka tidak di Korea Utara. Tak heran jika Kim Il-Sung dijuluki “Presiden abadi Korea Utara.”
Tidak boleh punya kitab agama
Sebagai umat yang beriman, kita tentu akan mendapat kebaikan jika membaca kitab agama kita. Tapi, di Korea Utara justru dapat hukuman. Kalau kedapatan membawa kitab, pihak yang berwenang akan menangkap, menahan, dan pelakunya dihukum.
Korea Utara adalah negara ateis, jadi warganya tidak boleh menganut agama atau beribadah.
Tidak bebas menonton televisi
Selain tidak boleh mengakses internet, warga Korea Utara juga tidak boleh nonton TV. Apalagi kedapatan nonton drama dan semua jenis acara yang disiarkan negara sebelah, Korea Selatan, bisa-bisa kena hukuman.
Baca juga: Di Korea Selatan, Ada Kursus Kematian bagi yang Ingin Tahu Rasanya Mati