Kisah Terbongkarnya Protokol of Zion yang Menghebohkan
https://www.naviri.org/2018/10/kisah-terbongkarnya-protokol-of-zion.html
Naviri Magazine - Dengan menghimpun orang-orang “yang terbaik dan paling cerdas” se-Eropa, sebagian besarnya adalah para cendekiawan Yahudi, Adam Weishaupt yakin sekali ordo yang didirikannya akan mampu mencapai tujuannya. Setiap anggota diaspirasi untuk menjadi penguasa.
“Kami”, katanya, “merasa memiliki persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi penguasa”. Tentu saja pernyataan itu menjadi godaan yang menarik bagi orang yang baik maupun yang jahat.
Ordo itu berkembang dengan cepat. Ia juga mendorong para pengikutnya tidak mundur dalam menjalankan kekerasan atau tindakan kriminal dalam mencapai tujuan-tujuan “Illuminati”, dengan menulis, “Dosa hanyalah bila hal itu menimbulkan penderitaan, tetapi bila keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada mudaratnya, maka hal itu menjadi suatu kebajikan”.
Rekrutmen berlangsung dalam tempo cepat. Adam Weishaupt menghimpun banyak pembantunya yang cakap untuk perjuangannya. Antara lain Baron Xavier von Zwack, yang melakukan lobi untuk memperluas jaringan Ordo itu di Jerman dan Inggris, juga dengan bantuan William Petty, Earl dari Shelburne yang ke-2, dan Baron Adolf von Knigge, yang berhasil menghubungkan organisasi “Illuminati” dengan gerakan “Freemasonry” pada Kongres di Whilhelmsbad pada tahun 1782.
Sejak 1782, gerakan “Illuminati” menyebar dari Denmark sampai ke Portugal, bahkan lebih jauh lagi. Orang-orang Inggris yang ter-illuminasi bergabung dengan orang-orang Amerika membangun Loji Columbia di kota New York pada tahun yang sama. Seorang bangsawan muda Rusia, Alexander Radischev, bergabung di Leipzieg, dan menyebarkan doktrinnya ke kampung halamannya di St. Petersburg.
Di Lisabon, seorang penyair bernama Claudio Manuel da Costa menjadi anggota, dan ketika hijrah ke Brazil ia mendirikan sebuah cabang dengan dibantu dua orang dokter dari Ouro Preto, Domingos Vidal Barbarosa dan Jose Alvares Maciel. Pada tahun 1788, trio ini melancarkan pemberontakan “Illuminati” yang pertama, “Inconfidencia Mineira”, tetapi pemberontakan itu ditumpas oleh raja muda Marquis de Barbacena.
Sementara itu, di Jerman, Adam Weishaupt menyadari kehidupan sebagai Illuminatus Rex tidaklah seindah seperti yang dibayangkannya. Gundiknya, yang kemudian hamil, menuntut agar ia membayar kompensasi dengan uang pesangon yang cukup besar, atau mengawininya. Adam Weishaupt menolak, dan wanita itu mengancam akan membuka skandal itu ke hadapan publik.
Baron von Knigge, yang merasa berjasa meningkatkan citra “Illuminati” melalui persekutuan dengan “Freemasonry”, menuntut bahwa seharusnya ia diberi penghargaan yang sepatutnya, yaitu menjadi ketua-bersama pada ordo tersebut. Adam Weishaupt menolak, dan sikapnya itu menyebabkan timbulnya permusuhan antara kedua tokoh ini, yang berakibat von Knigge meninggalkan ordo pada tahun 1784.
Untuk menambah keadaan yang telah makin buruk, para penulis “Illuminati”, Johann Herder dan Johann G.Fichte, mulai memukul genderang untuk persatuan Jerman. Seruan mereka untuk “Ein Yolk und ein Reich” benar-benar bertolak-belakang dengan rencana Adam Weishaupt yang bercita-cita menghapus nasionalisme.
Meski Adam Weishaupt seorang cendekiawan yang cemerlang, ia sama sekali tidak memiliki kepemimpinan. Ia keras kepala dan angkuh, tidak suka mendengarkan nasihat para bawahannya.
Watak itu membuat banyak anggota “Illuminati” rendahan yang tidak senang, seperti Joseph Utschneider. Mereka yang tidak senang itu menunggu saat yang tepat untuk memuaskan dendam mereka. Saatnya tidak terlalu lama.
Seorang kurir “Illuminati” di tengah perjalanannya mati disambar petir. Ketika polisi Bavaria memeriksa mayatnya, mereka menemukan pesan bersandi dari Adam Weishaupt yang dijahit di antara lipatan bajunya. Mereka menemukan di dalam lipatan yang dijahit itu, sesuatu yang kemudian dikenal sebagai ‘The Protocols of the Elders of Zion’ (’Protokol dari para Sesepuh Zion’) yang menghebohkan.
Apa yang disebut ‘Protokol’ itu merupakan sebuah dokumen yang memuat sebuah agenda besar dengan tujuan utama untuk penguasaan dunia oleh kaum Zionis. Pada saat yang kritis inilah Utschneider dan ketiga sahabatnya tampil dan melaporkan kepada penguasa Bavaria, segala hal tentang “Illumninati”. Akibatnya, raja Bavaria memberangus ordo itu pada bulan Agustus 1784.
Baca juga: Asal Usul Novus Ordo Seclorum, Pemerintahan Satu Dunia