Kisah Kehidupan Dajjal dari Lahir Sampai Menjadi Master Sihir
https://www.naviri.org/2018/10/kisah-kehidupan-dajjal-dari-lahir.html
Naviri Magazine - Tampaknya, Dajjal memang telah disiapkan untuk menjadi musuh manusia. Sejak jauh-jauh hari, ketika ia masih sangat kecil, Dajjal telah diasuh oleh Malaikat Jibril. Sementara ketika beranjak dewasa, Dajjal memiliki berbagai keistimewaan yang tidak dimiliki manusia lainnya. Salah satunya adalah tidak pernah tua.
Menurut Dr. Isa Daud (dalam buku Kemunculan Dajjal di Segi Tiga Bermuda), Dajjal lahir 100 tahun sebelum kelahiran Nabi Musa as. Ia terlahir dengan nama Musa. Kata ini diambil dari bahasa Mesir, yang artinya ‘terapung’. Karena memang Dajjal pada masa kecilnya terapung di atas air karena bencana tsunami di negeri Samirah, Palestina.
Nama lengkap Dajjal adalah Musa Samiri, yang artinya ‘Musa dari negeri Samirah’. Jadi, ada dua Musa yang popular di kalangan Bani Israil, yaitu Musa bin Imron, yang kelak menjadi rasul, dan Musa Samiri yang merupakan cikal bakal Dajjal.
Dajjal terlahir dari keluarga penyembah patung sapi. Yang dalam Qur’an disebut Ijlu (anak sapi). Dajjal terlahir dari perkawinan sedarah. Dampak dari perkawinan ini menjadikan Dajjal menjadi manusia cacat. Dengan mata buta sebelah.
Sejak kelahirannya, Dajjal tidak mau menyusui, dan senantiasa tertidur. Hingga mengakibatkan payudara ibunya mengalami pembengkakan hebat, dan menimbulkan panas yang luar biasa. Dua bulan kemudian, ibunya meninggal. Pada saat itulah, di negeri Samirah, gempa di dasar laut menimbulkan tsunami yang sangat hebat. Seluruh negeri hancur dilibas banjir. Nyaris penduduk pulau itu tak ada yang tersisa.
Atas bencana ini, Allah mengutus Jibril untuk menyelamatkan bayi Samiri, biang Dajjal itu. Ia pun diselamatkan Jibril ketika terapung di atas laut, dan diselamatkan ke dalam sebuah gua. Di dalam gua di tengah pulau terpencil itulah, Samiri dipelihara oleh Malaikat Jibril.
Banyak pengetahuan yang didapat Samiri dari Jibril, meski bukan dalam kata-kata. Di antara pengetahuannya adalah: setiap benda yang disentuh oleh Jibril bisa hidup. Seolah-olah ada ruhnya. Karenanya, Jibril diberi gelar Ruhul Qudus atau Ruhul Amin.
Pada usia remaja, keluarlah Samiri dari persembuyiannya. Sejak itu, Samiri punya cita-cita aneh. Ia bercita-cita ingin menjadi tuhan, agar manusia menyembahnya. Ini dikarenakan Samiri punya keistimewaan-keistimewaan, berkat pergaulannya dengan Malaikat Jibril. Di samping itu, Samiri punya kelebihan berupa kecakapan luar biasa dan kesehatan.
Diriwayatkan, Dajjal tidak pernah tua dan pikun. Setiap mencapai usia 100 tahun, akan menjadi muda kembali. Itulah antara lain kelebihan yang diberikan kepada Dajjal Samiri. Maka, dalam perjalanannya yang pertama, Dajjal berinisiatif mendatangi guru-guru sihir ternama, dan berguru kepada mereka.
Di antara guru ternama itu seorang penyihir dari Yaman. Tentu saja setelah mengunjungi dan menjajal master-master sihir di Mesir, yang memang waktu itu banyak dimanfaatkan oleh para Fir’aun. Akhirnya, Samiri berhasil mengalahkan guru-gurunya dalam ilmu sihir. Dengan dasar inilah, hingga kini Dajjal menjadi master sihir di seluruh dunia, di samping penguasaannya pada teknologi.
Baca juga: Tanda-tanda Kiamat: Keluarnya Dajjal, Turunnya Nabi Isa, dan Munculnya Ya'juj-Ma'juj