Kebrutalan dan Kekejaman Kartel Narkoba di Meksiko
https://www.naviri.org/2018/10/kekejaman-kartel-narkoba.html
Naviri Magazine - Di Jepang ada yakuza, di Italia ada mafia, sementara di Amerika—khususnya di Amerika Latin—ada kartel. Semuanya sama, yaitu kejahatan terorganisir berisi orang-orang kejam yang bisa melakukan apa pun.
Khusus di Meksiko, kartel narkotika dikenal sebagai organisasi yang tidak hanya menjalankan kejahatan tapi juga kebrutalan dan kekejaman. Salah satu contoh terkait hal itu adalah Heriberto Lazcano.
Sebagaimana kebanyakan orang Meksiko, Heriberto Lazcano juga menggemari salah satu kudapan paling populer di sana: tamale. Namun, jika biasanya tamale memakai keju, buah, cabai, sayuran, atau daging sapi atau ayam sebagai isiannya, Lazcano memilih menggunakan daging manusia untuk disantap.
Lazcano bukan orang sembarangan. Dia pemimpin kartel narkotika nomor dua paling kuat di Mexico, Los Zetas. Selain itu, Lazcano juga dikenal sebagai eksekutor dengan beberapa metode penyiksaan yang amat sadis.
Salah satu metodenya dinamakan "La Paleta": Korban akan ditelanjangi, diikat, lalu dipukuli dengan papan kayu hingga sekarat dan dibiarkan mati begitu saja. Lazcano juga memiliki sebuah area luas untuk memelihara singa dan harimau. Jika ada orang yang membuatnya kesal, kadang ia akan melemparkan mereka ke dalam area tersebut sebagai santapan hewan buas di sana.
"Dia sendiri yang bertugas mengeksekusi musuh-musuhnya. Beberapa metodenya untuk membunuh mereka adalah dengan melemparkan mereka hidup-hidup ke harimau yang ada di peternakan," kata seorang wartawan asal Meksiko, Humberto Padgett, peraih penghargaan Ortega y Gasset tahun 2012, seperti dilansir El Paz.
Ketika ada beberapa kacungnya yang ketahuan mencuri atau korupsi, Lazcano juga punya cara tersendiri: satu per satu dari mereka akan dipukuli menggunakan kayu sampai mati. Setelah korban mati, jantung mereka akan dipotong dan dibuang ke jalan bersama dengan mayatnya.
Lazcano paling benci dengan pengkhianat. Semakin tinggi level pengkhianatannya—menjadi informan pihak musuh atau aparat, misalnya—maka Lazcano akan membawa serta anggota keluarga korban untuk turut dihabisi. Khusus hal ini, ia memiliki metode paling sadis yang disebut “Guiso”: memasukkan korban ke dalam drum minyak dalam keadaan terikat, lalu membakar mereka hidup-hidup.
Sementara untuk metode penyiksaan yang paling “manusiawi”, mantan tentara yang punya beberapa nama julukan seperti “El Lazca”, "The Executioner", dan "Z-3” ini akan menculik korbannya, memukuli kaki mereka hingga patah, lalu membiarkannya kelaparan sampai mati.
Beragam kekejian brutal dan tidak masuk akal ini adalah hal yang lazim dilakukan para kartel narkotika di Amerika Latin, khususnya di Meksiko. Anda tinggal pilih dari kartel mana: Los Zetas, Sinaloa, Gulf Cartel, Juarez, Jalisco New Generation, hingga Barrio Azteca.
Para kartel ini juga punya kebiasaan “unik” lain: merekam adegan penyiksaan, lalu dengan sengaja menyebarkan videonya ke dunia maya. Hal tersebut merupakan bentuk ancaman: jangan coba-coba berurusan dengan mereka.
Mike Vigil, mantan kepala DEA (Drug Enforcement Administration) yang tampil dalam film dokumenter tentang peredaran kokain di Bolivia, berjudul Wildlands, menyebut kekejaman kartel membuat ISIS tampak seperti “sekelompok bocah paduan suara”.
Baca juga: Kelahiran Yakuza di Jepang Telah Dimulai Ribuan Tahun Lalu