Ternyata, Hitler Diam-diam Kabur ke Indonesia Sebelum Kematiannya
https://www.naviri.org/2018/10/hitler-diam-diam-kabur-ke-indonesia.html
Naviri Magazine - Adolf Hitler adalah tokoh terkenal yang memimpin Nazi-Jerman. Melalui dirinyalah, Perang Dunia II berkobar, dan melalui dirinya pula jutaan orang Yahudi dibantai. Belakangan, ketika Perang Dunia II berakhir, Hitler dikabarkan terkepung, lalu memilih bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri. Sementara istrinya, Eva Braun, bunuh diri dengan meminum racun.
Meski begitu, kematian Hitler masih misteri. Sejumlah pihak, termasuk pemimpin Rusia, Joseph Stalin, ragu kalau Hitler benar-benar mati bunuh diri saat tentara merah merebut Berlin pada 30 April 1945.
Kabar kematian Hitler yang umum diketahui adalah dia dan istrinya bunuh diri, lalu jenazah keduanya dibakar sesuai permintaan Hitler.
Banyak yang percaya kalau Hitler sesungguhnya melarikan diri. Dia sempat tinggal di beberapa negara Eropa, lalu ke Amerika Selatan, dan terakhir ke Indonesia. Di Indonesia, Hitler mengaku sebagai seorang dokter dari Jerman, bernama Dokter Poch. Hal ini diperkuat sejumlah fakta dan dugaan, termasuk ciri-ciri Poch yang sangat mirip Hitler.
Ada beberapa alasan kenapa Hitler lari ke Indonesia. Pertama, Indonesia berpenduduk muslim terbesar dan anti-Yahudi. Saat itu, Hitler telah diburu agen rahasia Yahudi dari seluruh dunia. Kedua, karena ia mengagumi Presiden Soekarno.
Bagaimana ceritanya?
KGPH Soeryo Goeritno Msc menuliskan hal ini dalam buku berjudul Rahasia yang Terkuak, Hitler Mati di Indonesia.
Saat itu, Hitler melihat Indonesia anti-Barat. Soekarno tegas melawan Belanda dan Inggris, yang mencoba kembali ke Indonesia. Kedua negara itu adalah sekutu yang merupakan musuh Hitler.
Kemudian, tahun 1955, Soekarno mendirikan negara Non-Blok, dan enggan didikte Uni Soviet. Seperti diketahui, Hitler pun memerangi Rusia dan komunis.
Pribadi Soekarno pun memikat Hitler, yang menyamar menjadi Dr. Poch. Hitler betah berjam-jam mendengar pidato Soekarno. Menurut pembantu Dr. Poch, majikannya tak mau diganggu kalau sedang mendengar Soekarno berorasi.
Mungkin gaya pidato Soekarno mengingatkan Hitler sebagai sama-sama orator ulung. Saat masih berkuasa, Hitler pun dikenal sebagai jago pidato. Pidato-pidatonya membakar semangat warga Jerman untuk bangkit melawan dominasi AS dan negara Eropa Barat lainnya.
"Dr. Poch senang bicara politik. Dia sering memuji Bung Karno sambil memberikan analisanya soal politik," kata Syamsuddin, pembantu Dr Poch.
Karena itu, Hitler alias Dr Poch betah tinggal di Indonesia sampai akhir hayatnya. Dr. Poch meninggal di Surabaya, tanggal 16 Januari 1970.
Menurut peneliti soal Jerman dan Nazi di Indonesia, Alif Rafik Khan, kematian Hitler di Indonesia ini masih menjadi perdebatan. Seperti para tokoh besar lain, kisah Hitler bercampur antara mitos dan fakta. Termasuk soal kematiannya. Tapi satu hal yang hampir pasti, Hitler tidak mati dalam bunker di Berlin.
"Tidak ada bekas mayat Hitler. Hitler mati bunuh diri itu seluruhnya keterangan dari pembantu Hitler. Bisa saja mereka disumpah untuk memberi keterangan palsu," kata Alif.
Anda percaya Hitler mati di Indonesia?
Baca juga: Adolf Hitler dan Kisah Hancurnya Ekonomi Jerman