Hal Mengerikan yang Akan Terjadi di Bumi Pada Tahun 2050
https://www.naviri.org/2018/10/hal-mengerikan-yang-akan-terjadi-di-bumi.html
Naviri Magazine - Dari tahun ke tahun, populasi manusia terus meningkat, dan hal itu menjadikan Bumi makin padat. Bagaimana pun, Bumi adalah tempat yang tetap, dalam arti tidak bertambah luas. Seiring makin tingginya jumlah manusia yang menghuni Bumi, maka planet ini pun semakin padat dan sesak.
Tapi bukan hanya itu masalah yang dihadapi akibat tingginya populasi. Bagaimana pun, jumlah manusia yang semakin banyak akan membutuhkan sumber daya alam yang juga semakin banyak. Salah satunya adalah air bersih. Manusia membutuhkan air untuk menunjang kehidupan, sementara air bersih di Bumi kian surut dan berkurang.
Tim ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Inggris, memperkirakan hampir lima miliar manusia akan kehilangan akses untuk mendapatkan sumber air bersih pada tahun 2050.
Diperkirakan, pada tahun tersebut, total populasi manusia di Bumi akan mencapai 9,7 miliar. Artinya, jika perkiraan tersebut benar, sekitar 52 persen dari total populasi akan mengalami kekurangan sumber air bersih.
Melansir Softpedia, temuan itu didapat para ilmuwan MIT melalui metode pengukuran baru: MIT Integrated Global System Model Water Resource System (IGSM-WRS). Metode ini untuk mengetahui sumber ketersedian air bersih di Bumi.
Hasilnya, diketahui hampir satu miliar manusia hidup di wilayah yang memiliki sumber air bersih yang berlimpah. Sementara, lebih dari 4 miliar orang akan mendiami daerah yang sangat kekurangan sumber air bersih.
Selama beberapa dekade terakhir, tingkat ketersediaan air bersih secara global memang terus meningkat. Tapi, hal itu juga dibarengi dengan peningkatan jumlah populasi manusia.
Oleh karena itu, saat ini banyak ilmuwan yang fokus meneliti ketersediaan sumber air bersih. Tujuannya menginformasikan kepada pemerintah di seluruh dunia, agar mengeluarkan kebijakan tentang penghematan penggunaan air bersih.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan MIT ini menetapkan beberapa daerah yang memiliki kelangkaan sumber air bersih di masa depan, seperti India, Afrika Utara, dan wilayah Timur Tengah.
"Penelitian ini menyoroti pengaruh besar dari pertumbuhan sosial ekonomi dan perubahan iklim terhadap ketersediaan sumber air bersih," kata Adam Schlosser, peneliti utama dari MIT.
Dia menjelaskan, dalam penelitian ini para ilmuwan menggunakan metode pengukuran canggih, dan prediksi untuk menentukan penggunaan dan ketersediaan air bersih di masa depan.
"Di masa depan, negara-negara berkembang diramalkan akan mengalami peningkatan kebutuhan air bersih. Itu disebabkan karena banyak manusia yang memilih tinggal di negara berkembang. Jumlahnya diperkirakan mencapai 1,8 miliar manusia di tiap negara berkembang," ujar Schlosser.
Baca juga: Rahasia Adolf Hitler dan Misteri Gerbang Waktu di Antartika