Gempa Valdivia, Gempa Bumi Terbesar Sepanjang Sejarah
https://www.naviri.org/2018/10/gempa-valdivia.html
Naviri Magazine - Dari waktu ke waktu, terjadi peristiwa alam yang melahirkan bencana, salah satunya gempa bumi. Sepanjang sejarah, sudah tak terhitung banyaknya bumi mengalami gempa, dari yang kecil sampai yang besar. Terkait hal itu, gempa yang tercatat sebagai gempa bumi terbesar adalah gempa yang terjadi di Valdivia, pada 21 Mei 1960.
Pada waktu itu, jarum jam menunjukkan pukul 6 pagi. Baru sebagian warga Curanilahue yang bersiap untuk memulai atau berangkat kerja. Curanilahue adalah sebuah komune di kota di Provinsi Arauco, Chili, dan berbatasan langsung dengan Laut Pasifik di sebelah barat.
Semua orang menghentikan aktivitasnya, saat tanah tiba-tiba berguncang keras. Saking kerasnya, jaringan telekomunikasi di bagian selatan Chili mati total. Presiden Jorge Alessandri harus membatalkan peringatan Pertempuran Iquique untuk mengawasi bantuan darurat ke area terdampak.
Guncangan kedua dan ketiga terjadi pada keesokan harinya, tanggal 22 Mei 1960. Yang pertama terjadi pada pukul 6 pagi lewat sedikit. Yang kedua muncul menjelang pukul 3 sore. Getarannya bergerak ke arah selatan, hingga puncaknya, yang dicatat sebagai gempa terbesar dalam sejarah dunia, menggempur Valdivia.
Pusat episentrumnya sebenarnya di sebuah kota bernama Lumaco. Jaraknya kurang lebih 570 kilometer dari ibukota Chili, Santiago. Namun, wilayah yang paling terdampak adalah Valdivia, dan melekat menjadi nama gempa itu sendiri.
Cerita tentang bencana yang akan selalu dikenang oleh warga Chili itu terangkum dalam arsip dari berbagai jurnal penelitian yang dikumpulkan oleh Survei Geologi AS (USGS).
Valvida juga langsung berhadapan dengan Samudera Pasifik. Sensus tiga tahun lalu mencatat penduduknya berjumlah sekitar 150 ribu orang lebih sedikit. Ekonomi kota yang dulu pernah dikuasai Kerajaan Spanyol itu digerakkan oleh sektor pariwisata, produksi bubur kayu, kehutanan, metalurgi, dan produksi bir.
Gempa terjadi pukul 3 lebih 11 menit sore hari. Kekuatannya luar biasa besar, serta belum pernah tercatat sebelumnya: 9,4-9,6 Skala Richter (SR). Dampaknya langsung terasa dan menyebar ke ke seluruh wilayah Chili, antara wilayah Talca dan Kepulauan Chiloe, yang luas totalnya lebih dari 400.000 kilometer persegi.
Satu jam berikutnya, gelombang tsunami setinggi 8 meter menghantam pesisir Chili. 10 menit berselang gelombang setinggi 10 meter kembali datang. Seratusan orang dikabarkan meninggal. Belum termasuk warga yang tertimbun reruntuhan bangunan atau terkena longsor susulan saat berada di luar rumah.
Dua hari setelahnya musibah bertambah, sebab lubang vulkanik yang berada di dekat gunung api Puyehue, bernama Cordón Caulle, turut meletus. Gunung berapi lain diperkirakan juga meletus, tetapi tidak ada yang tercatat karena kurangnya komunikasi di Chili pada saat itu.
Gempa menyebabkan banyak tanah longsor, terutama di lembah glasial curam di selatan pegunungan Andes. Longsor di dekat Sungai Golgol menyebabkan meluapnya danau Puyehue. Danau lain kena dampak serupa, dan limpahan airnya menciptakan banjir besar yang melumpuhkan jalur-jalur penting—termasuk lintas perbatasan Chili-Argentina.
Alexander E. Gates dan David Ritchie mencatat dalam Encyclopedia of Earthquakes and Volcanoes (2006), bahwa gempa turut menciptakan tsunami besar yang hantamannya menyapu hingga ke negara dan benua tetangga.
Gelombang tinggi yang bergerak beberapa ratus kilometer per jam menerjang Hawaii dan menewaskan 61 orang. Tsunami mendatangi Filipina dan menewaskan 32 orang. Di Jepang, 138 kematian akibat bencana tersebut rata-rata terjadi di wilayah Sanriku, bagian timur laut Honshu.
Gelombang susulan kemudian menerjang pesisir pantai barat AS, Cina, Selandia Baru bagian timur, Australia tenggara dan Kepulauan Aleutian.
Korban tewas dan kerugian materi yang timbul dari gempa Valdivia tidak diketahui secara pasti. Ada yang memperkirakan antara 1.000-7.000 orang meninggal dunia. Beberapa sumber memperkirakan biaya kerugian yang harus ditanggung Chili berkisar antara $400 juta hingga $800 juta.
Survei Geologi AS mengutip data Departemen Survei Perdagangan, Pesisir dan Geodetik AS, yang menyatakan korban meninggal tercatat lebih dari 2.000 jiwa, 3.000 lainnya luka-luka, 2.000.000 orang kehilangan tempat tinggal, dan kerugian bagi Chili sebesar $550 juta. Hawaii rugi $75 juta, Jepang $50 juta, dan AS $500.000.
Baca juga: Kisah Anak yang Dikorbankan Demi Menghentikan Gempa Bumi