Ini Perbedaan Gejala Sakit Jantung dan Serangan Jantung
https://www.naviri.org/2018/10/gejala-sakit-jantung.html
Naviri Magazine - Kita pasti sering mendengar istilah “serangan jantung” dan “sakit jantung” atau “penyakit jantung”. Ada pula istilah lain, yaitu “jantung koroner”. Sebagai awam, kita mungkin bertanya-tanya, apakah istilah-istilah itu memiliki arti sama, ataukah memiliki maksud berbeda? Jika memang istilah-istilah itu berbeda makna, bagaimana penjelasannya?
Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Hasril Hadis, SpJP(K), FIHA, memetakan tanda-tanda penyakit jantung. Menurut dokter yang berpraktik di RS Pertamedika Sentul ini, gejala penyakit jantung dibedakan menjadi sakit jantung dan serangan jantung. Lebih jelasnya, berikut ulasannya:
Sakit jantung
1. Sakit dada
Gejala sakit jantung biasanya adalah nyeri di bagian dada. Bedanya dengan serangan jantung, biasanya sakit dada yang muncul pada penderita sakit jantung ini stabil, dan terjadi ketika selesai beraktivitas atau sedang emosi. Selain itu, waktunya kurang dari 5-10 menit dan hilang dengan istirahat.
2. Sesak napas
Gejala ini umum terjadi, karena adanya penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner. "Koroner itu nama urat di dinding jantung yang bekerja untuk memompa jantung. Kalau ada penyempitan atau penyumbatan, itu yang disebut penyakit jantung koroner. Sulit bernapas ini salah satu gejala jantung koroner," kata Hasril.
3. Jantung berdebar-debar dan muncul gejala lain
Gejala lain juga bisa muncul apabila terjadi gangguan fungsi jantung. Selain jantung berdebar, biasanya juga disertai mual, muntah, pingsan, dan rasa berat dada yang didefinisikan sebagai nyeri seperti ditekan benda keras. "Kalau sakit jantung, biasanya efek obat yang di bawah lidah akan membantu."
Serangan Jantung
Ketika terjadi serangan jantung, gejala yang muncul cenderung lebih parah. Misalnya sakit dada hebat, timbul mendadak, dan rasanya seperti ditekan benda berat.
"Sakit dada yang lamanya bisa terjadi 10-15 menit, dan gejala ini tidak hilang dengan istirahat ataupun obat di bawah lidah untuk melebarkan pembuluh darah koroner. Kalau tidak hilang dengan istirahat, dan disertai keringat dingin, mual, muntah, sesak, nyeri tembus ke punggung, menjalar ke tangan kiri, kadang menjalar ke rahang, leher seperti tercekik, ini adalah tanda-tanda serangan jantung," jelas Hasril.
Hasril menegaskan, bila gejala ini muncul dan belum terdiagnosa, maka pasien harus dibawa ke RS terdekat. Sebab kebanyakan orang kadang tidak tahu dan berpikir yang dialaminya itu angin duduk atau masuk angin. Tak jarang, banyak orang akhirnya mengerok kulit mereka dan akan memperlama akses ke RS.
"Serangan jantung terjadi akibat pembuluh koroner yang tertumpuk lemak. Ketika serangan jantung, kerak pembuluh darah pecah, dan tubuh akan mencoba menutup pecahan kerak tersebut, dan akhirnya membentuk bekuan darah. Kalau bekuan darah ini terjadi sangat banyak, maka pembuluh darah akan membuat aliran darah buntu dan menyebabkan serangan jantung yang hebat," jelasnya.
Menurut Hasril, tujuan serangan jantung hebat ini adalah melancarkan bekuan darah yang buntu.
"Sebagai analogi, pembuluh darah adalah jalan tol sedang ada demo, sehingga tertutup oleh massa dan membuat mobil tidak bisa masuk. Saat terjadi pembekuan darah, otot jantung tidak dapat makanan, dan terjadi kematian otot jantung. Sukur kalau hanya pompa lemah, tapi kalau sampai mengganggu sistem listrik jantung, maka akan timbul gangguan listrik yang sangat cepat atau disebut ventricular cardiomyopathy.
“Cepat sekali listriknya, sehingga menyebabkan pasokan darah ke seluruh tubuh dan otak berkurang, ini yang menyebabkan kematian mendadak akibat buntu aliran darah dan menganggu listrik jantung. Jadi kematian mendadak paling sering adalah gangguan irama jantung yang sangat cepat."
Baca juga: Memahami Nyeri Dada yang Timbul karena Penyakit Jantung