Evelyn Nesbit, Supermodel Pertama di Dunia yang Legendaris

Naviri Magazine - Ada banyak nama supermodel terkenal dunia saat ini, dari Heidi Klum sampai Adriana Lima. Namun, pernahkah kita bertanya-tanya, siapa wanita pertama yang menjadi supermodel di dunia?

Untuk menjawab pertanyaan itu, mau tak mau kita harus menyebut nama Evelyn Nesbit, karena dialah wanita yang menjadi supermodel pertama di dunia, yang namanya tetap legendaris meski harus menjalani kisah kehidupan cukup tragis.

Florence Evelyn Nesbit muncul di bidang modeling pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ia dilahirkan pada tahun 1884 (meskipun masih belum pasti apakah ibunya menambahkan beberapa tahun usianya untuk menghindari undang-undang pekerja anak).

Evelyn Nesbit adalah wanita yang dilahirkan dengan wajah cantik dan penampilan sangat indah. Dia menjadi bintang yang cukup terkenal di awal abad 20. Di saat remaja, dia menjadi seorang model paling terkenal di New York.

Penampilan dan wajah Evelyn Nesbit sering muncul di sampul majalah wanita di awal abad 20, seperti Vanity Fair, The Delineator, Harper’s Bazaar, Ladies’ Home Journal, Women’s Home Companion, dan Cosmopolitan.

Tidak itu saja, Evelyn sering tampil di iklan, seperti iklan pasta gigi dan krim wajah, juga iklan rokok. Evelyn juga menjadi pelopor dalam model fotografi, dan saat itu dialah wanita yang paling banyak difoto pada zamannya. Penghasilnya saat itu sekitar US$10 per hari.

Tidak hanya menjadi model, Evelyn juga bernyanyi di paduan suara. Selain itu, dia juga terjun di dunia akting. Hal itu menjadikan popularitas dan penghasilannya terus meningkat. Pada usia 16, dia sudah menjadi seorang jutawan dengan penghasilan yang tinggi.

Pada 4 Mei 1902, The New York Herald menerbitkan artikel 2 halaman yang isinya khusus membahas Evelyn Nesbit. Sejak saat itu, Evelyn menjadi subjek banyak kolom gosip dan majalah teater.

Namun, kepopuleran Evelyn Nesbit saat itu tidak dibarengi kehidupan pribadinya. Dengan kecantikannya yang mencolok, dia menjadi wanita yang diperebutkan kaum pria yang berusaha menarik perhatiannya.

Kisah cinta tragisnya dimulai pada tahun 1901, saat dia bertemu seorang arsitek kaya dan dermawan asal New York, berusia 47 tahun, bernama Stanford White. Dia pun menjalin hubungan khusus dengan pria tersebut.

Hubungan mereka berlangsung selama satu tahun. Selama berhubungan dengan pria tersebut, Evelyn sering memberikan hadiah mewah dan apartemen mewah untuk keluarganya.

Saat berhubungan dengan Stanford White, sebenarnya Evelyn sudah mempunyai suami, bernama Harry K. Thaw, dan Harry dikenal sangat pencemburu. Mengetahui istrinya berhubungan dengan pria lain, Harry mendatangi White pada suatu malam di Madison Square Garden, dan menembaknya hingga tewas.

Pada saat persidangan kasus pembunuhan Stanford White, Evelyn dihadirkan sebagai saksi utama. Persidangan tersebut menarik perhatian banyak orang dan media pada saat itu, dan kasus itu dikenal dengan nama "Trial of The Century". 

Di akhir persidangan, Harry K. Thaw dijatuhi hukuman seumur hidup, dan selanjutnya dia dipenjara di rumah sakit bernama Mattawan State Hospital, penjara khusus untuk kriminal tak waras di Beacon, New York.

Kasus tersebut berpengaruh besar terhadap karir Evelyn Nesbit, namun akhirnya Evelyn kembali bangkit dan memulai kembali kehidupan serta karirnya.

Pada tahun 1910, Evelyn melahirkan seorang anak laki-laki, yang diberi nama Russell William Thaw. Dia juga sempat membuat dan menulis 2 buku, berjudul 'The Story of My Life' pada 1914, dan 'Prodigal Days' pada 1934.

Setelah bercerai dengan Harry K. Thaw pada 1915, Evelyn menikah dengan seorang penari bernama Jack Clifford. Namun, pernikahan tersebut kandas, dan akhirnya dia bercerai dengan Jack pada 1933.

Evelyn meninggal di sebuah panti jompo di California, pada 17 Januari 1967. Hidupnya menginspirasi banyak puisi dan drama, serta film berjudul 'The Girl in the Red Velvet Swing', juga sebuah novel dengan judul Ragtime, yang ditulis oleh E. L. Doctorow.

Baca juga: Maya Angelou, Penulis Wanita Paling Kontroversial di Amerika