Burung Terbesar di Dunia, Ukurannya Sebesar Dinosaurus
https://www.naviri.org/2018/10/burung-terbesar-di-dunia.html
Naviri Magazine - Saat ini, burung terbesar di dunia yang masih hidup adalah burung unta, yang banyak hidup di padang pasir Afrika. Jauh sebelum burung unta, ada burung lain yang dianggap burung terbesar di dunia, yaitu Aepyornis maximus, salah satu spesies burung gajah yang pernah hidup di Madagaskar. Para ilmuwan selama ini menganggap spesies itu merupakan burung terbesar yang pernah hidup di dunia.
Namun, melalui penemuan terbaru, rekor A. maximus tampaknya harus tergeser. Ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies burung gajah lain yang punya ukuran lebih besar.
Ilmuwan menyebutnya Vorombe titan. Spesies ini memiliki postur badan sangat besar layaknya dinosaurus, dengan berat rata-rata 800 kg atau sebanding dengan Europasaurus, sauropoda kecil atau dinosaurus berleher panjang.
Saat berdiri, burung yang hidup di Madagaskar 1.000 tahun yang lalu itu akan setinggi 3 meter atau 20 cm lebih tinggi dari burung unta. Sama seperti burung besar lain, spesies ini pun tidak bisa terbang.
"Ini benar-benar mengejutkan. Saya pikir burung terbesar adalah Aepyornis maximus dan V. titan hanyalah contoh yang lebih besar dari spesies yang sama," kata James Hansford, peneliti di Zoological Society of London Institute of Zoology, dikutip dari Inverse.
Temuan ini berdasarkan analisis ratusan tulang burung gajah yang disimpan di museum di seluruh dunia. Beberapa tulang tidak utuh lagi, tetapi Hansford merancang program komputer untuk mengisi kekosongan tersebut.
Setelah melakukan pemrograman di komputer, Hansford menyadari tulang-tulang yang dia analisis tidak memiliki kecocokan dengan genus burung gajah yang selama ini diketahui.
Keluarga burung gajah (Aepyornithidae) dibagi dalam dua genus, Aepyornis dan Mullerornis.
"Setelah melihat lebih dekat, V. titan benar-benar berbeda. Baik dalam hal ukuran serta bentuk, sehingga harus dibuat genus yang terpisah," ujar Hansford. "Saya memilih nama Vorombe, yang berarti burung besar di Malagasi."
Meskipun Vorombe merupakan burung yang luar biasa besar, pola makannya tak beda dengan burung modern. Vorombe memakan tumbuhan, buah-buahan, biji serta dedauan dan mungkin juga sesekali makan serangga.
Itu mengapa Vorombe serta burung gajah dari genus lainnya berperan dalam menyebarkan tanaman melalui memakan biji dan membuangnya.
Saat mereka punah, lanskap Madagaskar juga turut berubah. Tidak diragukan lagi, mereka memiliki dampak signifikan pada penciptaan dan pemeliharaan lanskap di Madagaskar kuno.
Hingga kini tidak ada yang sepenuhnya yakin mengapa burung-burung raksasa ini punah sekitar 1.000 sampai 1.200 yang lalu. Namun Hansford pernah mengungkapkan jika dalang di balik kepunahan mereka adalah manusia. Studi ini diterbitkan di jurnal Royal Society Open Science.
Baca juga: Bisakah Reptil Dijadikan Hewan Peliharaan?