7 Hal yang Menyebabkan Badan Lemas Setelah Makan
https://www.naviri.org/2018/10/badan-lemas-usai-makan.html
Naviri Magazine - Makan adalah aktivitas sehari-hari yang dibutuhkan untuk menyuplai energi. Tubuh kita memiliki energi dari makanan yang diasup. Karenanya, untuk menjaga tubuh tetap bisa beraktivitas dan bekerja, kita butuh makan.
Rata-rata, orang makan tiga kali, yaitu pagi, siang, dan malam. Yang kadang menjadi masalah, ada orang-orang yang merasakan badan lemas setelah makan. Akibatnya, bukan merasakan makin berenergi setelah makan, tapi justru ingin malas-malasan dan enggan bergerak. Mengapa hal itu terjadi?
Umumnya, badan lemas dan rasa kantuk yang dirasakan setelah makan adalah hal yang normal. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kondisi pasca makan ini. Berikut ini adalah berbagai penyebabnya.
1. Mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan
Menurut ahli nutrisi Lisa Guy, seperti dilansir laman Body and Soul, ketika Anda merasa lemas setelah makan, hal ini dapat dikaitkan dengan makanan yang tinggi gula dan karbohidrat olahan. Jenis-jenis makanan ini bisa menyebabkan naiknya kadar gula darah, yang lalu menurun dan mengakibatkan turunnya energi.
Sekresi insulin yang berlebihan, yang merupakan cara tubuh untuk menyeimbangkan kadar gula darah, menyebabkan triptofan berpindah ke otak, yang lalu terjadi proses metabolisme menjadi serotonin dan melatonin. Neurotransmiter ini memiliki efek menenangkan, dan membantu mengatur tidur.
Untuk membantu menyeimbangkan gula darah dan level insulin, pilih makanan alami yang tinggi serat dan protein, seperti gandum, kacang polong, dan kacang-kacangan.
2. Mengonsumsi makanan tinggi protein
Jika makan terlalu banyak, sampai menyebabkan Anda kekenyangan, apalagi makanan yang mengandung protein tinggi seperti bayam, telur, keju, tahu, dan ikan—menyimpan triptofan asam amino di dalamnya, yang digunakan oleh tubuh untuk menciptakan serotonin. Serotonin ini dapat menyebabkan badan lemas dan mengantuk.
3. Siklus sistem pencernaan
Rasa lemas dan mengantuk adalah reaksi tubuh terhadap perubahan kimiawi, selama proses pencernaan berlangsung. Tubuh menggunakan cukup banyak energi untuk mencerna makanan yang baru saja dikonsumsi.
4. Diabetes
Diabetes adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi produksi insulin pada tubuh, yang diperlukan untuk mengatur kadar gula darah.
Ketika Anda makan, tubuh mulai menyimpan gula dalam sel-selnya. Namun, jika Anda punya diabetes, tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk mengendalikan berapa banyak gula yang disimpan. Lonjakan gula darah dari makanan dapat membuat tubuh terasa lemas dan lesu, karena adanya kelebihan gula dalam aliran darah dan sel-sel tubuh.
5. Kurang berolahraga
Tak hanya dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak pada malam hari, olahraga juga dapat membantu Anda tetap terjaga dan waspada pada pagi hingga sore hari saat beraktivitas.
Berbagai penelitian menemukan bahwa olahraga secara rutin dapat membantu meningkatkan energi dan mengurangi rasa lelah. Dengan kata lain, gaya hidup malas-malasan tak akan membantu Anda menjalani hari dengan bugar dan aktif.
Selain rutin berolahraga, untuk tetap aktif setelah makan, Anda bisa menggerakkan tubuh. Misalnya dengan berjalan mengitari kantor, untuk mencegah rasa lemas.
6. Kurang tidur
Kurang tidur dapat memengaruhi efek badan lemas dan rasa kantuk yang Anda rasakan setelah makan. Jika Anda merasa relaks dan kenyang, tubuh bisa jadi butuh istirahat, khususnya jika Anda kurang tidur pada malam sebelumnya.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, disarankan untuk mulai memiliki jadwal tidur secara teratur, yaitu tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, menjauhi stres, serta berolahraga sebagai bagian dari rutinitas harian Anda. Hal-hal tersebut dapat membantu tidur Anda lebih berkualitas.
7. Penyebab lain
Penyebab lain badan lemas setelah makan bisa jadi terkait dengan alergi makanan atau adanya intoleransi, yang biasanya diasosiasikan dengan masalah pencernaan, seperti perut kembung, gangguan pencernaan, konstipasi, atau diare.
Jika Anda mencurigai adanya alergi terhadap jenis makanan tertentu, cobalah untuk tidak mengonsumsinya selama dua minggu, lalu coba konsumsi lagi. Ini adalah cara terbaik untuk mengidentifikasi makanan yang mungkin membuat Anda alergi. Sistem cerna yang buruk juga dapat membuat badan terasa lemas setelah makan.
Penyebab lainnya bisa jadi karena kondisi anemia, kelenjar tiroid yang kurang aktif, penyakit celiac, dan sleep apnea.
Jika kondisi badan lemas yang Anda rasakan setelah makan telah berlangsung lama, dan Anda memiliki gangguan kesehatan seperti yang telah disebutkan di atas, segera periksa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan, dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika Anda tidak menyadari adanya kondisi medis yang mendasari, tetapi memiliki gejala lain selain rasa kantuk dan badan lemas setelah makan, kunjungan ke dokter akan membantu Anda mengindentifikasi keluhan tersebut.
Baca juga: Memahami Perbedaan Nyeri Dada karena Sakit Jantung dan GERD