Asal Usul Dajjal, Keluarga, Ciri-ciri, dan Waktu Kemunculannya
https://www.naviri.org/2018/10/asal-usul-dajjal.html
Naviri Magazine - Umat Islam tentu pernah mendengar hadist yang menjelaskan bahwa di akhir zaman kelak akan datang sesosok makhluk yang memiliki kekuatan begitu dahsyat. Sosok yang kita kenal dengan nama Dajjal tersebut akan menguji manusia akhir zaman, apakah tergolong orang-orang yang beriman atau orang-orang kufur.
Berikut ini pembahasan seputar asal usul Dajjal, mulai dari keluarga, ciri-ciri, kemunculan, dan fitnahnya, sebagai pembelajaran bagi kita semua.
Asal usul Dajjal
Dajjal diyakini merupakan manusia yang sudah hidup sejak zaman Nabi Ibrahim, dan karena Allah menangguhkan ajalnya (seperti halnya Iblis), ia masih hidup hingga saat ini, dipenjara di sebuah tempat yang masih misteri.
Asal usul Dajjal dan keluarganya
Dalam beberapa hadist dijelaskan bahwa asal usul Dajjal adalah keturunan Yahudi. Ia lahir dari orang tua yang postur tubuhnya tinggi gemuk, dengan hidung sangat mancung menyerupai paruh burung.
Secara lebih lengkap, Imam Al Barzanji juga pernah menyebut asal usul moyang Dajjal adalah seorang dukun Yahudi (Syaqq) yang kawin dengan wanita dari keturunan jin. Moyang Dajjal ini hidup di zaman Nabi Sulaiman AS.
Oleh Nabi Sulaiman, si moyang Dajjal dan istrinya yang berasal dari golongan jin disebutkan sempat dipenjara karena ulahnya dalam merusak akidah umat. Adapun terlepas dari pendapat Imam Al-Barzanji tersebut, asal usul Dajjal hingga kini tetap misterius, mengingat sumber referensi dan hadist yang membahas hal ini memang terbatas.
Ciri-ciri Dajjal
Hadist sahih yang diriwayatkan oleh Muslim menyebut bahwa Rasulullah pernah bersabda, bahwa Dajjal merupakan orang yang memiliki ciri-ciri mata kiri buta, rambutnya lebat dan keriting, tampak selalu awet muda, badannya besar agak kemerahan, sehingga jika dilihat dari belakang seolah-olah tampak seperti dahan kayu yang rimbun.
Sedangkan dalam hadist At-Tabrani, ciri-ciri Dajjal yang paling kentara disebutkan terletak pada mata dan dahinya. Mata kiri Dajjal buta, sedangkan mata kanannya menonjol keluar, berwarna kehijauan, dan berkelip-kelip laksana bintang.
Adapun pada dahi Dajjal juga terdapat susunan huruf Kaf-Fa-Ro yang jika disambung akan membentuk kata “Kafir”.
Asal usul kemunculan Dajjal
Seperti disebutkan di atas, Dajjal telah lahir sejak zaman Nabi Ibrahim. Semenjak zaman itu, Dajjal dipenjara dan dirantai di sebuah pulau asing, dan dijauhkan dari keramaian dan hiruk pikuk kehidupan manusia. Ia tidak akan pernah bisa lepas dari penjara tersebut, karena selain dirantai juga dijaga oleh seekor binatang besar bernama Al-Jassasah.
Ia baru akan lepas dari penjara dan keluar dari pulau tersebut, jika Allah sudah menghendakinya. Dajjal akan bebas pada sebuah masa yang sudah dekat dengan kehadiran hari akhir yang dijanjikan.
Karena pulau yang disebutkan menjadi penjara Dajjal berada di belahan timur bumi (beberapa versi menyebutkan pulau tersebut terletak di sekitar India), maka Dajjal pun akan muncul dari timur. Ia diizinkan oleh Allah untuk keluar dan menjelajah sekeliling dunia, dan menyebarkan fitnah dan ajarannya.
Dajjal akan melakukan tipu daya pada orang-orang yang hidup di zaman itu, sehingga mereka mengakui bahwa dirinya adalah tuhan. Orang yang kuat imannya akan berani menentang ajaran tersebut meski nyawanya dipertaruhkan, sedangkan orang yang imannya lemah akan menurut dan menjadi pendukung Dajjal.
Fitnah dajjal
Dalam menyebarkan fitnah dan ajarannya, Dajjal dibekali kekuatan yang luar biasa. Segala kesenangan hidup akan dikaruniakan kepadanya. Seluruh makhluk langit dan bumi akan tunduk pada perintahnya.
Adapun dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa sebelum kemunculan Dajjal, manusia akan diuji dengan kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Kemarau ini membuat bahan pangan sangat langka, sehingga musibah kelaparan merajalela di mana-mana.
Di saat manusia tengah kelaparan dan membutuhkan pertolongan inilah, Dajjal datang dengan membawa fitnahnya. Dajjal akan menunjukkan kesaktiannya. Ia akan mendatangkan hujan dengan mudah. Ia akan menumbuhkan berbagai tanaman sebagai sumber makanan bagi para hambanya yang mengakui bahwa dirinya adalah tuhan.
Para muslim yang kuat imannya akan tetap kukuh mempertahankan akidah, meski lapar dan perih mereka dera. Mereka tetap tak mau mengakui Dajjal sebagai tuhan hingga kematian menjemput.
Fitnah asal usul Dajjal akan terus berlanjut pada masa 40 hari setelah kemunculannya pertama kali. Ia akan terus menguji keimanan manusia di akhir zaman, hingga pemisah antara umat Islam sejati dan umat yang kafir benar-benar terlihat jelas.
Baca juga: Ciri-ciri Dajjal, dan Waktu Serta Tempat Kemunculannya