Alasan Ilmiah Kenapa Sampai Saat Ini Kita Belum Bertemu Alien
https://www.naviri.org/2018/10/alasan-ilmiah-kenapa-sampai-saat-ini.html
Naviri Magazine - Pertanyaan yang dari dulu menggoda pikiran banyak orang adalah; apakah manusia satu-satunya makhluk di alam semesta, ataukah ada makhluk lain selain manusia? Selama ini, kita biasa menyebut makhluk asing selain manusia sebagai alien. Sebagian orang meyakini alien benar-benar ada, namun sampai sekarang kita belum pernah bertemu mereka.
Ada yang menarik dalam hal ini. Ketika seseorang mempertanyakan di mana saja keberadaan kehidupan di alam semesta, itulah inti dari Paradoks Fermi. Paradoks Fermi adalah kontradiksi antara pemikiran bahwa ada kehidupan ekstraterestrial lebih tinggi di alam semesta, tapi hanya sedikit bukti yang ada.
Jika memang kehidupan di bumi tidak begitu istimewa, di mana semua peradaban asing tersebut? Banyak penjelasan penelitian mencoba menjawab mengapa kita seakan sendirian di alam semesta, tapi teori hasil penelitian terkini cukup bisa meyakinkan banyak orang. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan selengkapnya!
Ada teori "first in, last out" dalam Paradoks Fermi di penelitian terbaru
Teori ini disampaikan oleh ahli fisika Rusia, Alexander Berezin, dari National Research University of Electronic Technology (MIET). Ia mengatakan bahwa sekali peradaban menyebar di alam semesta, hal itu akan menghapus peradaban lainnya.
Bukan berarti ini melahirkan hipotesis bahwa alien adalah ras yang jahat. Sederhananya, mungkin mereka hanya tidak memperhatikan kita, karena ekspansi eksponensial mereka di seluruh galaksi mungkin lebih penting bagi mereka, daripada apa yang kita pikirkan.
Kehidupan peradaban kita (manusia) bisa jadi diibaratkan semut
Bukan soal banyak dan padat koloninya, tapi seberapa tidak pentingnya peradaban kita. Berezin mengibaratkan peradaban kita seperti koloni semut bagi para petugas pembangunan real estate.
Kru pembangunan akan menghancurkan sarang semut demi membangun real estate kebutuhan mereka. Mereka melakukannya bukan karena jahat, tapi karena tidak ada niat untuk melindungi peradaban semut tersebut. Jadi karena dianggap kurang penting, dihancurkan begitu saja.
Manusia diketahui sebagai yang pertama tiba di tahap interstellar, dan kemungkinan besar akan menjadi yang terakhir untuk pergi
Karena, menurut Berezin, kita tidak mungkin benar-benar bisa diibaratkan seperti semut. Manusia berpotensi menjadi penakluk alam semesta di masa depan, di atas berbagai peradaban yang tak terhitung jumlahnya.
Jika asumsi hipotesis di atas benar, hanya ada satu penjelasan bagi masa depan kita, menurut Berezin. Pembahasan terkait prinsip antropis menjadi kunci atas jawaban ini.
Definisi hidup kita bergantung pada 7 parameter, tapi hanya ada satu yang penting, yaitu pertumbuhan
Menurut Berezin, pertumbuhan dapat mendorong peradaban untuk berkembang melebihi batas tempat tinggal mereka sebelumnya. Bahkan sampai melebihi bumi.
Jika dorongan untuk ekspansi menjadi kekuatan manusia yang dominan, itu akan memungkinkan kita bertemu dengan kehidupan lainnya di alam semesta. Kolonialisme dan kapitalisme adalah dua contoh historis dari kekuatan semacam ini.
Salah satu persyaratan lain dari solusi Berezin adalah bahwa kehidupan hanya dapat menemukan satu sama lain ketika jaraknya berdekatan, bukan komunikasi jarak jauh yang belum bisa dipastikan. Sampai saat itu tiba, apakah kita yakin bahwa di luar sana ada kehidupan lain? Ataukah kita yakin bahwa kita satu-satunya kehidupan di alam semesta ini?
Baca juga: Bagaimana Reaksi Manusia Jika Alien Benar-benar Ada?