Ancaman Mengerikan, Tubuh Nyamuk Sekarang Mengandung Plastik
https://www.naviri.org/2018/09/tubuh-nyamuk-mengandung-plastik.html
Naviri Magazine - Dunia saat ini sedang mengalami masalah yang sangat parah, namun mungkin terlihat “biasa-biasa saja”. Yaitu plastik. Sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun atau bahkan lebih untuk dapat terurai. Ketika sampah plastik itu mulai hancur dan menjadi serpihan-serpihan kecil, serpihan yang disebut mikroplastik itu bisa saja termakan hewan-hewan tanpa mereka sadari.
Plastik menjadi salah satu sumber masalah utama di lautan, yang mengancam ekosistem di dalamnya. Beberapa penelitian serta temuan lain bahkan secara nyata sudah mengungkap keberadaan plastik yang ditemukan dalam tubuh makhluk laut.
Tapi temuan para ilmuwan sudah menunjukkan lebih dari itu. Mikroplastik yang terdapat di air ternyata bisa berpindah, dan masuk ke rantai makanan lain di daratan melalui nyamuk.
Ini bermula ketika jentik nyamuk yang berada di air menelan mikroplastik. Rupanya, partikel-partikel plastik itu ikut menempel di tubuh jentik, hingga mereka bertransisi menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk-nyamuk ini pada akhirnya akan dimakan oleh burung atau kelelawar, yang artinya mikroplastik akan berakhir di perut hewan darat, bukan hanya makhluk laut. Mikroplastik ini pun lantas berpotensi masuk ke dalam rantai makanan dan ekosistem lebih jauh lagi.
"Ini adalah penelitian yang membuka mata, yang telah menunjukkan kepada kita untuk pertama kalinya, bahwa mikroplastik mampu menavigasi beberapa tahapan kehidupan pada serangga, yang memungkinkan mereka untuk mencemari semua jenis makhluk hidup yang biasanya tidak akan terpapar oleh plastik," kata Amanda Callaghan, pakar biologi dari University of Reading, Inggris.
"Ini adalah kenyataan yang mengejutkan bahwa plastik mengotori hampir setiap sudut lingkungan dan ekosistemnya," tambahnya.
Callaghan dan rekan-rekannya melakukan penelitian tersebut dengan cara memberikan microbeads plastik kepada larva nyamuk di laboratorium, dan kemudian memantau pertumbuhan mereka melalui mikroskop.
Hasilnya, para peneliti menemukan plastik tetap berada di pupa dan serangga dewasa, melalui tubulus malphigi atau sistem ekskresi serangga.
Mikroplastik seperti ini dapat memakan waktu ratusan tahun untuk teruarai, dan penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil biji-biji plastik, maka semakin besar kemungkinan mereka bertahan di tubuh nyamuk.
Sekarang, kita tahu pecahan-pecahan mikroskopis yang berbahaya masih bertahan ketika nyamuk berubah bentuk dan keluar dari air.
"Temuan ini merupakan hal yang mengganggu, bahwa plastik dapat berpindah dari larva ke nyamuk dewasa, kemudian menjadi makanan untuk hewan yang lebih besar lagi. Kita perlu mengurangi penggunaan plastik secara drastis," kata Emma Priestland, dari Earth Plastics.
Selain nyamuk, serangga seperti lalat, capung, juga memulai kehidupan mereka di kolam, yang artinya ada kemungkinan juga plastik tertinggal dalam tubuh mereka, dan menyebar ketika dimangsa oleh hewan yang lebih besar.
Semoga penelitian yang sudah diterbitkan dalam Biology Letters ini bisa membantu lebih banyak pihak untuk mengurangi penggunaan plastik.
Baca juga: Ternyata, Nyamuk Tahu Saat Orang Terinfeksi Malaria