Sinopsis The Exorcist, Film Horor Legendaris Sepanjang Masa
https://www.naviri.org/2018/09/sinopsis-exorcist.html
Naviri Magazine - Para penggemar film horor kerap menyebut The Exorcist, jika mereka ditanya film horor apa yang menurut mereka bagus dan layak dikenang. Kenyataannya, The Exorcist kini telah menjadi film horor legendaris yang terus dibicarakan dari masa ke masa. Film ini dibuat pada 1973, dan menjadi film paling menakutkan pada zamannya.
Berdasarkan novel berjudul sama karya William Peter Blatty, The Exorcist menjadi film horor pertama yang masuk nominasi Best Picture Oscar 1973, dan memenangkan 2 dari 10 nominasi.
Film ini juga menuai banyak kontroversi ketika dirilis, dari kecaman organisasi agama hingga penonton yang muntah dan pingsan saat menonton di bioskop. Video resmi film ini juga sempat dilarang di Inggris selama 26 tahun.
Chris MacNeil (Ellen Burstyn) adalah aktris film dan ibu tunggal untuk putrinya, Regan (Linda Blair), yang baru berusia 12 tahun. Suatu malam, Regan mengeluh tempat tidurnya bergetar. Hari berikutnya, Regan menunjukkan perubahan psikologis yang mengganggu, seperti mengumpat dengan makian kotor, dan kejang di ranjangnya.
Chris pun membawa Regan ke dokter, namun ahli saraf hingga psikiater gagal mendiagnosa kondisinya. Keadaan Regan semakin memburuk, ia mulai menyerang dirinya sendiri maupun orang lain secara fisik. Melakukan hal yang tak pernah terbayangkan dengan sebuah salib kecil, bahkan dapat membalikkan kepalanya 360 derajat.
Chris, yang seorang ateis, mulai yakin putrinya kerasukan. Ia pun mendatangi Romo Damien Karras (Jason Miller), pastur sekaligus psikiater yang tengah krisis iman pasca kematian ibunya, untuk melakukan eksorsisme, sebuah ritual kuno pengusiran setan di bawah Gereja Katolik.
Romo Karras awalnya ragu. Namun, setelah beberapa pertemuan dengan Regan, dia pun meminta izin Gereja untuk melakukan eksorsisme. Gereja kemudian mengutus Romo Lankester Merrin (Max Von Sydow), pastur senior yang telah berpengalaman dalam eksorsisme, untuk membantunya.
Menonton The Exorcist di abad 21, kebanyakan orang tidak akan sangat ketakutan. Namun, film ini tetap yang terbaik dalam menciptakan ketegangan lengkap lewat cerita, visual, teknis, hingga akting pemainnya. Sementara efek khusus hampir tidak standar seperti yang dipakai saat ini, tapi tetap tampak realistis dan mencekam.
Begitu pula make-up yang luar biasa. Selain transformasi wajah Regan yang kerasukan, lihat juga make-up Max Von Sydow yang waktu itu berusia 42 tahun, tampak benar-benar berusia 70-an tahun.
Film ini juga memiliki music score Tubular Bells karya Mike Oldfield yang amat efektif membangun nuansa horor, tapi uniknya score tersebut sangat jarang muncul dan hanya muncul sesekali.
Intinya, The Exorcist tidak perlu banyak musik menyebalkan untuk membentuk ketegangan, seperti film horor modern.
Dari barisan akting, Ellen Burstyn sukses menunjukkan transformasi karakternya, dari selebriti ceria menjadi ibu rentan dan putus asa dengan keadaan putrinya. Lalu ada Max Von Sydow dan Jason Miller, keduanya merupakan aktor besar pada zamannya.
Namun Linda Blair yang menjadi pusat kekuatan film ini. Ia cemerlang, ekspresif, dan menyenangkan, sebagai Regan sebelum kerasukan, kemudian langsung mengganggu saat karakternya kerasukan. Karena wajahnya secara bertahap berubah, begitu juga aktingnya. Blair jelas sangat berdedikasi untuk pekerjaannya, walau baru berusia 14 tahun.
Apresiasi lain harus ditujukan kepada Mercedes McCambridge, aktris veteran pengisi suara Regan saat kerasukan. Ia rela merokok terus menerus, mengunyah campuran apel dan telur mentah hingga muntah-muntah, untuk menciptakan efek suara iblis, sampai terdengar nyata menghantui penonton.
Bila mendengar suara iblis, sulit mengatakan apakah itu pria atau wanita, karena sangat tidak manusiawi dan terdengar tidak alami. McCambridge jelas telah melakukan pekerjaan brilian dengan suaranya.
The Exorcist mungkin tidak lagi menakutkan seperti dulu, tapi masih tetap menghibur sebagai sebuah film horor kuat yang memberikan ketakutan tak terlupakan. Film ini mampu membuat penonton merasakan yang dirasakan tokoh-tokoh dalam film, dan film ini pun dibuat dengan baik pada berbagai tingkatan yang mempertemukan kisah mistis dengan agama, gagasan ilmiah, filosofis dan spiritual.
Penggemar horor masih memilih The Excorcist sebagai film horor terbaik yang pernah dibuat, dan sangat mudah untuk melihat alasannya. Empat dekade setelah rilis, The Exorcist masih berdiri di antara pengekor yang tak terhitung jumlahnya.
Baca juga: Sinopsis The Humanity Bureau, Kisah Kekacauan dari Masa Depan