Bayangan Mengerikan di Balik Robot yang Sangat Mirip Manusia
https://www.naviri.org/2018/09/robot-mirip-manusia.html
Naviri Magazine - Kalau kita menyaksikan robot dalam wujudnya sebagai robot—katakanlah mirip robot-robot dalam film Transformer—kita mungkin merasa nyaman-nyaman saja. Bagaimana pun kita tahu itu robot. Andaikan kita benar-benar berdekatan dengannya, kita pun merasa baik-baik saja.
Namun, perasaan nyaman semacam itu mungkin menghilang ketika kita berdekatan dengan robot yang wujudnya sangat mirip manusia. Kita tahu dia robot, tapi penampilannya sangat mirip kita.
Sebagian orang merasa tidak nyaman ketika melihat robot yang menyerupai manusia. Kenyataan itu tidak hanya dialami masyarakat awam, bahkan para peneliti juga mempunyai perasaan yang sama.
"Saya tahu cara kerjanya. Saya tahu robot-robot itu cuma mesin, tapi sesuatu yang tampak seperti manusia namun tidak bergerak seperti manusia, itu membuat tidak nyaman," ungkap salah seorang peneliti.
Perasaan tidak nyaman yang meningkat ketika ada robot yang sangat mirip manusia ini disebut uncanny valley. Profesor Ilmu komputer dan psikologi, Jonathan Gratch, mengatakan banyak penjelasan di balik fenomena ini.
Salah satunya adalah aspek biologis, orang langsung mengetahui ketika ada yang tampak aneh.
"Dalam riset, saya mempelajari emosi dan bagaimana kita menggunakan isyarat emosional untuk membaca pikiran masing-masing. Dan dalam banyak hal, jika kita berusaha membuat sesuatu menjadi sangat realistis, maka kita mulai berusaha menelaah semua informasi menjadi apa yang digambarkan, dan itu bukan informasi yang tepat, jadi hanya menyampaikan ada sesuatu yang salah dengan interaksi ini," kata Gratch.
Penjelasan lainnya adalah robot yang terlampau mirip manusia mengancam kemanusiaan itu sendiri.
John Rebula membuat robot humanoid Hermes, berjalan seperti manusia dengan lebih terkoordinasi dan lebih seimbang. Dia mengatakan wajah robot itu tidak perlu, dan jelas-jelas hanya penghias.
Hermes bisa dianggap lucu, tetapi bagaimana jika ia tampak lebih manusiawi?
"Saya tidak tahu apakah saya ingin berada di laboratorium dengan robot yang sangat mirip manusia yang terus menatap saya," ujar Rebula. "Kita mungkin mulai berteriak pada robot itu: 'Kenapa tidak bekerja?' Jadi saya tidak memerlukan lapisan keanehan ekstra seperti itu."
Karena itulah, orang-orang yang merancang mesin untuk bekerja dengan manusia juga mempertimbangkan uncanny valley ketika menciptakan tampilan robot.
Baca juga: 5 Wanita yang Cantik dan Seksi yang Ternyata Robot