Polusi Tidak Hanya Ada di Jalan, tapi Juga di Rumah
https://www.naviri.org/2018/09/polusi.html
Naviri Magazine - Salah satu kebutuhan penting orang zaman sekarang saat akan keluar rumah adalah masker. Ketika akan pergi dari rumah, entah menggunakan sepeda motor atau angkutan umum, orang-orang akan menyiapkan masker yang dipasang pada wajah, untuk menutupi hidung. Tujuannya, tentu saja, untuk menghindari polusi yang menggila di mana-mana.
Karena itu, orang-orang yang berjalan kaki dengan masker di wajah sudah jadi pemandangan biasa, khususnya di kota-kota besar semacam Jakarta. Semua paham bahwa memakai masker adalah upaya untuk menghindari polusi yang menggila di ibukota. Tak perlu diserang kabut asap karena pembakaran hutan, masker-masker sudah digunakan di luar ruangan.
Masker-masker dipakai ketika berjalan di trotoar, di dalam transportasi umum, saat bersepeda, dan ketika mengendarai sepeda motor. Begitu masuk ke dalam rumah, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, masker-masker itu dilepas. Mereka merasa aman dari polusi ketika berada di dalam ruangan. Padahal, belum tentu.
Pada tahun 1999, ada dua peneliti asal Amerika Serikat, Richard Corsi dan Cynthia Howard-Reed, yang mengatakan proses pembersihan di dalam rumah membuat polusi di dalam ruangan semakin memburuk.
Mereka menemukan bahwa peralatan mandi, shower, mesin pencuci piring, hingga mesin cuci bisa menjadi sumber polusi. Ini dikarenakan peralatan-peralatan tersebut mengekstrak bahan-bahan kimia dari air yang digunakan, dan kemudian membawanya ke udara.
Air yang digunakan juga mengandung bahan kimia beracun, meski dalam jumlah yang sangat sedikit. Ia berasal dari proses klorinisasi. Richard Corsi menduga, bahan kimia beracun itu bisa menetap di dalam air dan bisa juga dilepaskan ke udara, yang kemudian dihirup manusia.
Dalam proses penelitiannya, kedua peneliti dan timnya melakukan serangkaian eksperimen. Lima bahan kimia yang diketahui berada dalam air, dicampurkan. Air itu kemudian didesain untuk melewati shower atau kepala pancuran, mesin cuci, dan mesin pencuci piring, di dalam ruangan khusus.
Limbah dari mesin-mesin itu diambil untuk dilihat tingkat kandungan bahan kimianya. Hal itu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar bahan kimia yang dibuang ke udara. Dalam mesin pencuci piring, ditemukan fakta bahwa ada segumpal bahan kimia beracun yang dilemparkan ke udara ketika pintu mesin dibuka.
Banyak orang memilih meminum air kemasan karena takut terpapar bahan kimia yang terdapat dalam air di keran rumah mereka. Padahal dengan hanya bernapas di rumah, mereka bisa terpapar bahan-bahan kimia tersebut.
Baca juga: Mengenal dan Memahami Bahaya Polusi di Dalam Rumah