Perjalanan Teknologi Dalam Mengubah Wajah Dunia
https://www.naviri.org/2018/09/perjalanan-teknologi.html
Naviri Magazine - Teknologi telah mengubah wajah dunia, sekaligus mengubah cara hidup manusia. Di masa lalu, percakapan harus dilakukan secara langsung, face to face. Karenanya, orang yang ingin bercakap-cakap atau berkomunikasi harus bertemu, meski jarak mereka sangat jauh. Teknologi lalu melahirkan sarana bernama telepon, dan memudahkan urusan komunikasi.
Di masa lalu, urusan belanja bisa sangat merepotkan. Kita harus keluar rumah, berkendara menuju pasar atau swalayan, menghadapi aneka keruwetan dan kemacetan jalan raya, mencari tempat parkir di swalayan, lalu berkeliling untuk mencari dan menemukan barang-barang yang dicari. Urusan itu belum tentu sukses, karena barang yang dicari belum tentu ada.
Lalu teknologi menghadirkan internet, yang salah satunya menyediakan toko online atau marketplace. Dengan marketplace, orang bisa berbelanja dan membeli apa pun tanpa harus keluar rumah, tanpa harus bermacet-macet, tanpa harus repot mencari tempat parkir, dan lain-lain. Cukup kunjungi marketplace, temukan barang yang dicari, lalu bayar, dan barang pun akan dikirim.
Pada dasarnya, setiap inovasi lahir dari penggabungan hal-hal yang telah ada untuk tujuan baru.
Walter Isaacson, dalam buku The Innovators (2015), menulis, “Era digital mungkin terkesan revolusioner, tetapi pertumbuhannya dibangun berdasarkan ide-ide yang diwariskan dari generasi terdahulu. Kolaborasi bukan saja terjalin di antara rekan sejawat, melainkan juga antargenerasi. Para inovator terbaik ialah mereka yang memahami alur perubahan teknologi dan melanjutkan pekerjaan para inovator terdahulu.”
Michael Aldrich, seorang entrepreneur dan inovator berkebangsaan Inggris, kerap disebut sebagai orang yang menyediakan dasar bagi e-commerce atau perdagangan elektronik.
Aldrich, yang tak begitu menyukai keharusan belanja kebutuhan sehari-hari keluarganya setiap pekan, membayangkan bagaimana ia bisa menghubungkan televisi dan supermarket untuk berbelanja dari jauh. Pada 1979, Aldrich merealisasikan gagasan itu: ia menghubungkan televisi dengan jalur telepon, dan menciptakan “teleshopping.”
Pada awal 1990an, ketika internet masih dalam tahap pengembangan, muncul ide bahwa teknologi informasi baru tersebut, digabungkan dengan kebijakan-kebijakan publik yang inovatif, dapat semakin memudahkan konsumen dalam berbelanja. Internet tegak dan segera dimanfaatkan untuk urusan komersial. Situs-situs online marketplace seperti Amazon dan Ebay tumbuh dengan cepat.
E-commerce punya keuntungan besar dibandingkan toko-toko konvensional atau pemesanan lewat surat. Pada situs-situs online marketplace, para pelanggan bisa melihat harga, menyusun daftar pesanan dengan santai, memilih produk dari opsi yang sangat luas, hingga mencari harga terbaik hanya dengan beberapa klik.
Baca juga: Di Masa Depan, Pesawat akan Berbentuk Piring Terbang