Misteri Peradaban dan Kalender Bangsa Maya yang Luar Biasa
https://www.naviri.org/2018/09/peradaban-dan-kalender-bangsa-maya.html
Naviri Magazine - Dalam sejarah peradaban kuno dunia, Bangsa Maya dikenal menguasai pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit, serta metode pemikiran abstrak yang tinggi. Kesempurnaan dan akurasi penanggalannya membuat orang takjub.
Sekelompok masyarakat yang misterius ini tinggal di wilayah Yucatan (selatan Meksiko sekarang), Guetemala, bagian utara Belize, dan bagian barat Honduras. Banyak sekali piramida, kuil, dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun oleh Bangsa Maya yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan mereka.
Para arkeolog percaya bahwa Bangsa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari peninggalannya, seperti buku-buku, meja-meja batu, dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Tetapi, sayang sekali buku-buku mereka di perpustakaan Mayan semuanya sudah dibakar oleh tentara Spanyol ketika melakukan penyerangan pada tahun 1517. Hanya beberapa tulisan pada meja-meja dan beberapa sistem kalender yang tersisa sampai sekarang.
Seorang sejarawan Amerika, Dr. Jose Arguelles, mengabdikan dirinya untuk meneliti peradaban Bangsa Maya. Ia mendalami ramalan Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, dimana prediksi semacam itu persis seperti cara penghitungan Tiongkok, ala Zhou Yi. Kalendernya, secara garis besar, menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia.
Dalam karya Arguelles, The Mayan Factor: Path Beyong Technology, yang diterbitkan oleh Bear & Company pada 1973, disebutkan dalam penanggalan Maya tercatat bahwa sistem galaksi tata surya kita sedang mengalami 'The Great Cycle' (siklus besar) yang berjangka 5200 tahun lebih.
Dalam siklus besar itu, tata surya dan bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar galaksi (Galatic Beam) yang berasal dari inti galaksi. Diameter sinar secara horizontal ialah 5125 tahun bumi. Dengan kata lain, kalau bumi melintasi sinar ini, akan memakan waktu 5125 tahun lamanya.
Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi, setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan mengalami perubahan secara total. Orang Maya menyebutnya penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization). Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap, dan setiap tahap evolusi mempunyai catatan yang sangat mendetail.
Arguelles, dalam bukunya itu, menggunakan banyak sekali diagram untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian, setiap tahap dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya.
Dari masa 20 tahun, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar. Bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization. Mereka menamakannya The Earth Generation Priod (Periode Regenerasi Bumi). Selama periode ini, bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu, bumi akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi.
Pada hari itu, tepatnya saat musim dingin, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas bumi, bagaikan membuka sebuah "Pintu Langit" bagi umat manusia.
Baca juga: Misteri Piramida Bangsa Maya yang Mencengangkan