Kisah Orang Pertama yang Mengidap AIDS di Dunia
https://www.naviri.org/2018/09/orang-pertama-yang-mengidap-aids.html
Naviri Magazine - AIDS adalah penyakit mematikan yang membunuh sel-sel kekebalan tubuh, sehingga manusia pengidapnya kesulitan melawan penyakit yang datang, atau rentan terkena berbagai macam penyakit akibat hilangnya kekebalan tubuh. AIDS bermula dari virus yang disebut HIV. Setelah virus HIV masuk ke tubuh, maka bisa terjadi AIDS.
Saat ini, AIDS merupakan salah satu penyakit yang paling terkenal sekaligus paling ditakuti. Pasalnya, belum ada obat pasti yang terjamin dapat menyembuhkannya. Sementara salah satu penyebaran atau penularan HIV, yang merupakan bibit AIDS, adalah hubungan seksual. Karenanya, siapa pun yang berhubungan seksual secara tidak aman akan rentan terkena HIV/AIDS.
Sebagian orang mungkin bertanya-tanya, siapakah orang pertama di dunia yang mengidap AIDS?
Jawabannya adalah Gaetan Dugas. Dia adalah pramugara keturunan Prancis-Kanada, yang lahir pada 20 April 1953. Ia meninggal pada 30 Maret 1984, akibat infeksi AIDS terhadap ginjalnya. Dugas dianggap sebagai laki-laki yang sangat aktif secara seksual, sehingga disinyalir sebagai penyebar HIV sebelum penyakit tersebut teridentifikasi.
Berawal di New York
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan American Journal of Medicine 1984, penyebaran HIV pada awalnya dimulai di New York, dengan dugaan virus tersebut dibawa oleh Dugas dari Afrika, yang kemudian disebarkan melalui komunitas gay. Dugas bahkan dianggap sebagai orang yang berperilaku sosiopatik, sehingga dengan sengaja menularkan virus tersebut terhadap lingkungan sekitarnya.
Patient Zero
Setiap tahun, Dugas memiliki ratusan pasangan, yang jika dijumlahkan hingga 1972 mencapai lebih dari 2.500 partner seks. Istilah “patient zero” kemudian muncul setelah Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dirilis. Hal ini disebabkan oleh simpulan yang membuktikan bahwa Dugas merupakan pusat jaringan pasangan seksual dengan julukan “patient zero”.
Baca juga: Masalah HIV-AIDS di Indonesia dari Waktu ke Waktu