Nikola Tesla dan Thomas Edison, Siapa Lebih Genius?
https://www.naviri.org/2018/09/nikola-tesla-dan-thomas-edison.html
Naviri Magazine - Thomas Alva Edison (1847-1931) adalah ilmuwan besar sekaligus orang yang disebut penemu terbesar sepanjang masa. Sementara Nikola tesla (1856-1943) adalah ilmuwan lain yang hidup sezaman dengan Thomas Edison, yang namanya dikenang karena penemuan terkait kelistrikan. Keduanya sama-sama hidup di abad ke-19, dan hingga kini dikenang sebagai dua orang luar biasa.
Sebagai ilmuwan dan penemu, Thomas Edison memiliki sekitar 1.093 paten atas namanya. Sedangkan Nikola Tesla memiliki sekitar 1.200 temuan atas namanya. Meskipun terlahir 9 tahun lebih muda dari Edison, pengaruh dari penemuan Tesla sangat luar biasa. Keturunan Serbia kelahiran Smiljan, Provinsi Lika, Kroasia ini bahkan namanya diabadikan menjadi satuan untuk medan magnet.
Bagi yang mengerti serba-serbi kelistrikan dan teknik elektro, tentu tidak asing lagi dengan yang istilah arus bolak-balik (AC = Alternating Current). Dialah yang pertama kali mengembangkan ide tersebut.
Sedangkan untuk power engineering, kontribusi Tesla terdapat dalam distribusi listrik fasa banyak (polyphase transmission system). Kontribusinya bukan hanya sampai di situ, tetapi juga di bidang robotics, nuclear physics, theoretical physics, juga di computer science. Dia juga dianggap sebagai "America’s Greatest Electrical Engineer", dan memiliki 1.200 paten yang terdaftar atas namanya.
Lantas, siapakah yang lebih genius di antara dua tokoh ilmuwan ini? Tesla atau Edison?
Mari kita bandingkan sedikit lebih dalam di antara dua ilmuwan abad 19 ini.
Terkait pendidikan, Thomas Alva Edison tidak pernah lulus SD seumur hidupnya. Sedangkan Nikola Tesla adalah lulusan teknik di Graz University of Technology, Austria, dan pascasarjana di bidang Physics dari University of Prague. Dia juga mendapatkan Honorary Doctoral Degrees dari 13 universitas berbeda, salah satunya Yale University.
Dalam penemuan-penemuan mereka, Thomas Alva Edison memiliki 1.093 paten atas namanya, sedangkan Nikola Tesla memiliki 1.200 paten yang terdaftar atas namanya.
Dikisahkan, ketika sedang berusaha keras menemukan komponen yang tepat buat filamen bohlam, Edison sangat penasaran sampai melakukan 60.000 kali percobaan dengan material yang berbeda. Bahkan ada kisah bahwa suatu kali saking stresnya, Edison mencoba melinting daun yang ditaburi serbuk grafit yang bersifat konduktor. Apa yang terjadi? Hasilnya adalah ledakan yang menghancurkan laboratorium miliknya.
Jadi bisa dikatakan, sebenarnya Edison menggunakan "brute force" dalam melakukan percobaan-percobaannya. Kalau saja dia mengerti ilmu material, mungkin jumlah percobaan gagalnya bisa dikurangi sampai ratusan, bahkan ribuan kali lebih sedikit.
Sedangkan Tesla, dikisahkan hanya butuh satu kali percobaan hingga berhasil mendapatkan temuannya, yaitu sistem kelistrikan arus bolak-balik (AC).
Discovery Channel juga pernah menceritakan kegeniusan Tesla. Dia dulu rupanya pernah menemukan sebuah cara untuk mentransmisikan listrik tanpa kabel, tapi khawatir temuan itu disalahgunakan untuk kepentingan perang. Makanya, dia membakar semua temuan beserta berkas-berkasnya saat itu.
Bayangkan, kalau saja temuan itu dulu dipublikasikan, bisa jadi kita sekarang melihat perkembangan dan revolusi luar biasa di dunia electrical engineering. Dia juga konon menemukan cara untuk membunuh orang hanya dengan suara, tapi sekali lagi temuan itu pun dimusnahkan dengan alasan serupa.
Jadi, siapa yang lebih genius?
Kalau Einstein orang paling genius di abad 20, maka Tesla orang yang paling genius di abad 19. Benar, dia seorang "ilmuwan gila", dan itulah julukan yang diberikan untuk Nikola Tesla, dan dia pantas untuk itu. Tesla seorang penemu yang mampu menyaingi penemu-penemu dan ilmuwan-ilmuwan lain dalam sejarah atau budaya populer yang ada selama ini.
Hanya karena kepribadian eksentriknya yang terlihat ganjil, dan klaim-klaim anehnya tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, orang secemerlang Tesla pada akhirnya diasingkan, serta dicap sebagai ilmuwan gila (mad scientist). Akhirnya, sebagian besar orang di dunia lebih mengenal Thomas Alfa Edison, daripada kegeniusan Nikola Tesla.
Baca juga: Penemuan Trioda, dan Lahirnya Radio Serta Televisi di Dunia