Misteri Menara Setan yang Muncul dari Dasar Bumi
https://www.naviri.org/2018/09/misteri-menara-setan.html
Naviri Magazine - Fenomena alam mampu membuat manusia takjub dan ternganga. Fenomena itu berlangsung dalam kurun waktu sangat lama, ribuan atau bahkan jutaan tahun, hingga akhirnya mewujud menjadi sesuatu yang menakjubkan. Salah satu fenomena semacam itu adalah bangunan batu yang terkenal dengan nama Menara Setan. Bisa dibilang, menara batu yang misterius itu tumbuh dan muncul dari dasar bumi.
Di wilayah timur laut Wyoming, terdapat gunung bebatuan beku yang terlihat seperti tunggul pohon raksasa, dengan ketinggian lebih dari seribu meter. Secara vertikal, batu ini memiliki goresan raksasa. Penduduk di sana menyebutnya Menara Setan (Devils Tower). Sementara suku Indian menyebutnya dengan berbagai nama, di antaranya Bear Lodge.
Mungkin, legenda Menara Setan termasuk legenda yang paling banyak dikenal penduduk asli Amerika.
Legenda yang diceritakan oleh Suku Kiowa itu menceritakan tujuh gadis yang sedang asyik bermain, ketika mereka tiba-tiba dikejar beberapa beruang. Gadis-gadis itu melompat ke atas batu rendah, dan memohon, “Batu, kasihanilah kami, selamatkan kami!”
Batu itu mendengar mereka, lalu tumbuh seperti tanaman yang bergerak drastis. Beruang-beruang yang mengejar mereka melompat di sekitar batu, dan menggaruk serta mencakar-cakar batu, tapi tidak bisa mendaki. Batu yang kini menjadi menara itu membawa tujuh gadis tadi ke tempat tertinggi, hingga mereka berubah menjadi bintang, konstelasi yang disebut Plediades.
Dahulu, ada penduduk dari timur laut Wyoming mengunjungi Yankton, Dakota Selatan. Di sana, dia menunjukkan gambar Menara Setan kepada beberapa suku Indian Sioux yang ditemuinya. Salah satu anggota suku bersemangat ketika melihat gambar tersebut, dan bertanya, “Apakah ada jalan menuju dasar Menara Setan?”
Penduduk itu menjawab tidak, dan anggota suku tampak kecewa. Lalu si penduduk menyampaikan legenda Menara Setan.
Setelah itu, tiga anggota suku yang pemberani memutuskan untuk berburu di dekat Menara Setan. Mereka menjelajahi bebatuan di dasar gunung, dan menemukan sebuah lorong di bawahnya. Mereka membuat obor dari pinus, dan mulai menjelajahi terowongan.
Mereka menemukan tulang-tulang manusia yang berserakan. Terowongan itu menuju sebuah gua yang memiliki danau bawah tanah, berukuran sekitar 25 meter. Di sana terdapat emas, harta karun dengan jumlah sangat besar.
Para pemburu tidak siap untuk mengambil emas itu. Mereka meninggalkan terowongan, dan menyembunyikan pintu masuk harta karun, sehingga orang lain tidak akan menemukannya. Mereka berniat kembali untuk mendapatkan emas di lain waktu, tapi tidak pernah melakukannya.
Salah satu pemburu, sebelum kematiannya, menceritakan kisah itu kepada anggota lain dari sukunya, dan kisah itu telah diwariskan selama beberapa generasi di kalangan suku Indian kuno.
Di sisi lain, Black Hills merupakan wilayah tempat Menara Setan berdiri. Di sana terdapat beberapa gua terbesar di bawahnya, termasuk Wind Cave dan Jewel Cave. Daerah Black Hills juga dikenal sebagai pertambangan emas. Jadi, ada beberapa kebenaran cerita legenda Menara Setan. Mungkin gua yang hilang tidak di bawah Menara Setan, tetapi di dekatnya.
Fenomena alam terbentuknya Menara Setan
Ketinggian Menara Setan sekitar 1.267 meter, dekat Sungai Fourche Belle. Selama zaman dinosaurus, daerah ini pernah berada di bawah laut dangkal. Selama jutaan tahun, sedimen diendapkan di dasar laut, dan akhirnya berubah menjadi batuan sedimen seperti batu pasir, serpih, dan batu lanau (siltstone).
Pada akhir zaman dinosaurus (65 juta tahun lalu), tekanan dari dalam bumi dipaksa naik ke atas permukaan. Tekanan tersebut menciptakan Black Hills di dekatnya dan Pegunungan Rocky, juga memaksa batuan cair naik ke permukaan di lokasi Menara Setan.
Batu vulkanik plug terbentuk ketika gunung berapi punah, dan batuan cair di dalam tabung yang membawa magma dari dalam bumi ke kawah gunung mendingin, hingga membentuk batuan beku. Batu dalam tabung biasanya jauh lebih keras daripada bagian gunung lainnya. Angin dan hujan kemudian mengikis gunung, hingga batu vulkanik plug terbuka.
Sebagian besar bukti menunjukkan bahwa Menara Setan bukanlah sisa-sisa gunung berapi yang punah. Tidak ada jejak fenomena geologi di daerah sekitarnya yang terkait dengan gunung berapi, seperti abu atau aliran lava.
Teori yang lebih mungkin menyatakan bahwa Menara Setan terbentuk akibat laccolith. Laccolith merupakan intrusi magma panas dari dalam bumi, yang tidak pernah mencapai permukaan. Hal ini mendorong terbentuknya tonjolan batuan sedimen di atasnya, namun tidak ada kaldera atau kawah yang terbentuk. Batuan cair dingin dan batuan sedimen lembut di tonjolan kemudian terkikis, dan batuan keras beku terbuka.
Jika hal ini yang terjadi, Menara Setan mungkin terbentuk antara satu hingga dua juta tahun lalu.
Menara Setan terdiri dari Phonolite Porphyry, sebuah batuan beku abu-abu atau kehijauan, dengan kristal Feldspar yang tertanam di dalamnya. Seperti tanah di sekitar menara yang terus terkikis, tidak kebal terhadap erosi. Batu-batu yang berserakan di sekitar dasar Menara Setan merupakan sisa-sisa formasi yang jatuh dan terkikis dari waktu ke waktu.
Baca juga: Fakta Ilmiah yang Mengejutkan, Gunung Ternyata Bergerak