Misteri Anak Kim Jong-un yang Membuat Dunia Penasaran
https://www.naviri.org/2018/09/misteri-anak-kim-jong-un.html
Naviri Magazine - Berbeda dengan umumnya negara lain yang memilih pemimpin melalui pemilu, pemimpin di Korea Utara dipilih karena keturunan. Kim Jong-un menjadi pemimpin Korea Utara saat ini, karena dia anak Kim Jong-il, sang pemimpin sebelumnya. Begitu pula, Kim Jong-il menjadi pemimpin Korea Utara juga karena mewarisi kekuasaan ayahnya.
Kini, Kim Jong-un menjadi pemimpin di Korea Utara. Jika kelak ia meninggal, maka kepemimpinan Korea Utara pun akan diwarisi anaknya. Yang masih jadi pertanyaan—dan bikin dunia penasaran—apakah Kim Jong-un punya anak, khususnya anak lelaki?
Kim Jong-un adalah generasi ketiga yang memimpin Korea Utara. Dia juga pemimpin negara termuda, saat sang ayah mangkat pada 2011.
Berbeda dengan ayahnya, Kim Jong-il, yang dipupuk untuk jadi pemimpin oleh kakeknya, Kim Il-sung, sebelum duduk di puncak kekuasaan tahun 1994, Kim Jong-un tak cukup waktu untuk dipersiapkan menerima mahkota kepemimpinan Korea utara.
Ketika ia duduk di kursi kekuasaan—dengan melangkahi sang kakak tiri yang belakangan diduga dibunuh olehnya—Kim dilaporkan berusaha keras untuk mendapatkan rasa hormat dari kalangan orang-orang dekat ayahnya. Menurut intelijen Korsel, Kim melakukan reformasi bahkan kekerasan untuk mengusir loyalis Kim Jong-Il.
Hampir tujuh tahun memimpin Korea Utara, Kim berhasil mempertajam taringnya, dan didukung kuat oleh militer.
Akan tetapi, pertanyaannya, apakah Kim Jong-un memiliki anak lelaki untuk meneruskan pucuk kepemimpinan Korea Utara?
"Tentu saja dia punya," kata Cheong Seong-chang, seorang analis senior di Sejong Institute, Seoul.
Tak lama setelah Korea Utara mengonfirmasi bahwa Ri Sol-ju adalah istri Kim dan First Lady pada tahun 2012, Cheong mengatakan, keduanya telah menikah pada 2009.
"Dan Ri Sol-ju telah melahirkan anak lelaki pada 2010," kata Cheong.
Ketidakhadiran Sol-ju dalam berbagai kesempatan membuat rumor dia telah hamil lagi, dan melahirkan. Namun, tak ada konfirmasi resmi dari Korut.
Meski demikian, pendiri North Korea Leadership Watch, Michael Madden, berseberangan dengan Cheong.
"Saya skeptis dengan temuan Cheong dan klaim lain yang mengatakan Kim memiliki anak-anak, apalagi anak lelaki," ucap Madden. "Kalau Kim sampai punya anak lelaki, dia pasti sudah mengumumkannya pada dunia."
Klaim Madden bukan tanpa alasan. Sesuai budaya patrilineal yang berlaku di Asia Timur, khususnya Korut, Kim Jong-un "wajib" menghasilkan keturunan lelaki yang kelak menggantikan posisinya.
"Budaya itu membuat seorang pria dari Asia Timur bangga telah memiliki anak lelaki. Tapi, kenapa Kim tidak?"
Kabar lain tentang anak Kim Jong-un berasal dari sumber yang sangat tidak terduga. Pensiunan bintang NBA, Dennis Rodman, yang mengaku menjalin persahabatan dengan pemimpin Korea Utara usai pertandingan persahabatan bola basket pada bulan Februari 2013.
Ketika Rodman kembali dari perjalanan kedua ke Korea Utara pada September 2013, dia mengaku tidak hanya bertemu dengan Kim dan Ri, tapi juga bayi perempuan mereka, yang sebelumnya tidak dikenal publik.
"Saya menggendong bayi mereka, Ju Ae, dan berbicara dengan Ri," kata Rodman kepada The Guardian, seraya memuji keterampilan pemimpin Korea Utara merawat anaknya. "Dia ayah yang baik dan memiliki keluarga yang cantik."
Pada Agustus 2017, kabar tentang anak ketiga Kim Jong-un berembus. Hal itu berdasarkan laporan intelijen Korea Selatan. Akan tetapi, mata-mata Korsel tak bisa menemukan informasi nama, kapan lahirnya, atau jenis kelamin si bayi. Sejauh ini, keturunan Kim Jong-un masih dipertanyakan.
Usia Kim Jong-un hampir dua kali lebih muda dari Presiden AS, Donald Trump, musuh bebuyutannya. Presiden Trump bersumpah akan menghentikan program nuklir Kim, tapi hingga satu tahun sejak Trump duduk di Gedung Putih, Kim Jong-un masih melakukan sejumlah uji coba misil.
Permusuhan antara dua pemimpin itu belum ada tanda-tanda mereda. Trump mengatakan opsi militer masih terbuka untuk menghentikan program senjata nuklir Korut.
Akan tetapi, Kim Jong-un sudah bersumpah, tak menyerah menghentikan program nuklir, selama ada ancaman dari AS. "Tombol nuklir ada di meja saya setiap saat," kata Kim dalam pidato tahun baru 2018.
Baca juga: Kim Jong-un, Perokok Berat yang Bermimpi Menghancurkan AS