Memahami Gejala-gejala Penyakit Jantung Sejak Dini
https://www.naviri.org/2018/09/memahami-gejala-gejala-penyakit-jantung.html
Naviri Magazine - Terdapat dua kondisi penyumbatan yang menyebabkan agak sulitnya deteksi dini gangguan jantung, dengan mengamati kondisi gejala klinis:
Penyumbatan koroner: Pembuluh darah koroner (besar) tersumbat sementara, dan biasanya menyebakan sakit yang hebat, walaupun mungkin hanya sebentar.
Penyumbatan pembuluh darah kecil (iskemi): Disebabkan oleh kolesterol dan juga diabetes, dan penyakit ini menyebabkan kakunya pembuluh darah, sehingga tidak dapat mengalirkan darah secara maksimal. Pembuluh darah kecil yang terganggu jumlahnya banyak, dan terjadi di seluruh tubuh.
Jika sudah parah, ganguan jantung dapat dikenali dari gejala klinisnya saja. Tetapi jika masih ringan dan baru cenderung untuk mengalami gangguan jantung, maka Treadmill Test yang dapat dilakukan di laboratorium klinik tertentu, di bawah pengawasan dokter jantung merupakan salah satu cara untuk mendeteksinya, dimana keakuratannya mencapai 85 persen.
Sedangkan ECG/EKG (Elektro Kardiogram) ketepatannya hanya 15 persen, karena test tanpa pembebanan, dan elektrodanya juga lebih sedikit daripada Treadmill Test, sehingga tidak dapat mendeteksi gangguan jantung yang masih ringan.
Treadmill Test dengan pembebanan akan dapat mendeteksi penyumbatan yang baru sedikit, karena hasil grafik dari tiap elektroda akan dibandingkan, dan jika tidak seragam pasti di tempat tersebut ada gangguan.
Treadmill Test, selain dapat mendeteksi iskemi, juga mendeteksi gangguan irama jantung (aritmia), dan juga mengetahui tingkat kebugaran tubuh. Misalnya sering olahraga atau tidak, dan olahraga apa saja yang masih bisa dilakukan dan berapa lama.
Sayangnya, Treadmill Test lima kali lebih mahal daripada EKG. Tetapi tidak ada cara lain yang lebih akurat selain Treadmil Test, karena itu dianjurkan untuk mereka yang telah berusia 50 tahun, walaupun tanpa keluhan apapun. Pemeriksaan dapat pula dilakukan pada yang lebih muda, jika ada riwayat sakit jantung di keluarganya, kolesterol tinggi, diabetes,dan hipertensi.
Di pihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan, atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali, dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat.
Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring, dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang.
Angina merupakan perasaan sesak di dada, atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitas secara bertahap, atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
Palpitasi (jantung berdebar-debar).
Pusing dan pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal, atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Baca juga: Memahami Tanda-tanda Munculnya Serangan Jantung