Mengapa Makan Cabai Menimbulkan Rasa Pedas?
https://www.naviri.org/2018/09/makan-cabai.html
Naviri Magazine - Bagi sebagian orang, menikmati sesasi pedas terasa menyenangkan. Karenanya, mereka pun biasa akrab dengan cabai atau sambal saat menikmati aneka makanan. Ketika menikmati gorengan tahu atau tempe, misalnya, mereka akan memakannya bersama cabai, untuk menimbulkan rasa pedas. Bagi yang suka, makan gorengan dengan cabai pedas adalah kenikmatan tersendiri.
Pedas adalah sebuah kenikmatan. Sinyal-sinyal tanda bahaya sebenarnya sudah muncul ketika makanan pedas masuk ke dalam tubuh. Namun, makanan itu tetap masuk ke dalam tubuh karena sensasi yang muncul selalu menghadirkan ketagihan.
Dalam sebuah esai yang ditulis John McQuaid di Wall Street Journal, rasa pedas melahirkan perasaan menderita dan bahagia. Saat makan cabai, manusia akan membiarkan tubuhnya untuk menerima sesuatu yang dia tahu akan membuat kepedasan, tapi tetap memakannya. Seperti bersedia disakiti dengan sukarela.
Mengapa makan cabai menimbulkan rasa pedas?
Banyak orang berpikir bahwa rasa pedas dari cabai merupakan bentuk sensasi panas, tapi sebenarnya bukan. Rasa pedas lahir dari iritasi dan rasa sakit. Ilmuwan yang tergabung dalam American Chemical Society menyebutkan bahwa dalam lidah kita ada rantai kimia yang disebut reseptor TRPV1 yang mendeteksi rasa pedas.
Rasa pedas itu berasal dari capsaicin: senyawa tak berwarna, tak berbau, yang ada di kulit cabai. Saat lidah kita menyentuh senyawa itu, tubuh kita mengirim sinyal pada otak, mengatakan bahwa ada bahaya dalam bentuk rasa pedas.
Baca juga: Makanan-makanan Paling Pedas di Dunia