Agar Tidak Celaka, Ini Kiat-kiat Aman Saat Membonceng Motor

Naviri Magazine - Rata-rata sepeda motor bisa dinaiki dua orang, satu pengemudi dan satu pembonceng. Si pengemudi bertugas mengendalikan sepeda motor, sementara si pembonceng tinggal duduk dan mengikuti si pengemudi. Namun, dalam hal itu, keselamatan berkendara tidak hanya tergantung pada si pengemudi, tapi juga pada si pembonceng.

Saat berboncengan, orang yang duduk di jok belakang alias penumpang tidak bisa duduk sembarangan. Bagaimana pun, ada posisi duduk yang harus disesuaikan dengan si pengendara.

"Saat berada di kendaraan, dia harus 'menyatu' dengan pengemudi, cara paling mudahnya dengan memeluk," terang Jusri, pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).

Menurut dia, penumpang punya kewajiban untuk menjaga titik berat kendaraan, agar kendaraan selalu seimbang. Apalagi saat kendaraan sedang menikung di jalur yang berliku.

"(Saat berbelok) harus diikutin arah badan pengemudinya, kalau dilawan malah berbahaya karena bisa menghilangkan keseimbangan. Dia (penumpang) harus align dengan pengemudi," tambah Jusri.

Jusri menerangkan, kalau memang memeluk tidak bisa dilakukan terkait postur tubuh pengendara atau alasan lain, setidaknya dengkul penumpang harus menempel ke pinggul pengendara.

"Diibaratkan kalau sepasang pedansa, kalau pedansa yang elok itu kan sinkron. Penumpang dan pengemudi juga harus begitu," tambah Jusri.

Selain itu, Jusri juga mengatakan kalau sebaiknya saat dibonceng, penumpang tidak kelewat nyaman dan malah jadi mengantuk. Hal ini berbahaya, karena meski penumpang juga tetap harus sadar dan konsentrasi pada kondisi jalan.

Kalau memang menempuh perjalanan jauh dan mengantuk, penumpang sebaiknya meminta untuk berhenti dan isitirahat sejenak, sebelum melanjutkan perjalanan.

Baca juga: 7 Kebiasaan Buruk Cewek Saat Nyetir Mobil atau Motor