Mengapa Kelelawar Tidur Terbalik, dan Tidak Jatuh?
https://www.naviri.org/2018/09/kelelawar-tidur-terbalik.html
Naviri Magazine - Sering kali didapati kelelawar yang melewatkan waktu sepanjang hari dengan tidur sambil bergantung dalam posisi terbalik di tempat terpencil, semisal atap gua, bagian bawah jembatan, atau bagian dalam pohon yang berlubang.
Ada alasan mengapa kelelawar tidur dalam posisi terbalik seperti itu. Pertama, posisi terbalik semacam itu akan menempatkan kelelawar dalam posisi yang ideal untuk lepas landas ketika akan terbang. Tidak seperti burung, kelelawar tidak dapat terbang langsung dari tanah ke udara.
Sayap mereka tidak dapat menghasilkan cukup tenaga untuk mengangkat mereka lepas landas. Selain itu, kaki belakang kelelawar juga sangat kecil dan tidak berkembang, sehingga mereka tidak dapat berlari untuk mencapai kecepatan yang diperlukan untuk lepas landas ketika akan terbang.
Dalam mengatasi kelemahan itu, kelelawar akan menggunakan cakar depan mereka untuk memanjat naik ke tempat yang cukup tinggi, lalu menjatuhkan diri untuk memulai penerbangan mereka.
Dengan tidur bergelantungan dalam posisi terbalik di lokasi yang tinggi, mereka akan siap untuk memulai penerbangan kapan pun juga jika harus melarikan diri dari tempat bertenggernya.
Selain itu, tidur dalam posisi terbalik semacam itu juga menghindarkan kelelawar dari predator.
Pada siang hari, sewaktu predator—terutama burung pemangsa—sedang aktif mencari mangsa, kelelawar akan berada di tempat yang paling sulit dicapai para predator itu, sehingga memungkinkan mereka aman dari ancaman sampai malam tiba.
Yang paling penting, sangat sedikit kompetisi dalam memperebutkan tempat-tempat bertengger terbalik semacam itu, karena hewan terbang lainnya tidak memiliki kemampuan bertengger dalam posisi terbalik seperti kelelawar.
Baca juga: Mengapa Semut Ada di Mana-mana di Seluruh Dunia?