Kasus Aneh di Australia, Jarum Jahit Muncul di Dalam Stroberi
https://www.naviri.org/2018/09/kasus-aneh-di-australia.html
Naviri Magazine - Bagaimana bisa jarum jahit ada di dalam buah-buah stroberi? Kedengarannya sinting dan tak masuk akal, tapi itulah yang kini sedang terjadi di Australia. Entah bagaimana, jarum-jarum jahit ditemukan di dalam buah stroberi di beberapa wilayah Australia, dalam sepekan terakhir.
Akibat peristiwa ini, warga Australia ketakutan mengonsumsi stroberi, dan hal itu mengancam kelangsungan usaha para petani.
Diberitakan Reuters, kepolisian Australia mengatakan dalam dua hari terakhir ada laporan temuan jarum jahit dalam stroberi, di wilayah Australia Barat dan Australia Selatan.
"Seorang warga hari ini melaporkan ke pos polisi York, telah menemukan jarum di dalam stroberi. Warga ini mengaku melihat jarum di tempat cuci piringnya, setelah mempersiapkan stroberi untuk keluarganya," kata kepolisian Australia Barat.
Kasus ini pertama muncul sejak pekan lalu, ketika beberapa warga melaporkan temuan jarum dalam stroberi mereka. Jarum pertama ditemukan oleh seorang warga di Queensland, pekan lalu.
Akibat temuan ini, pemerintah Queensland mengimbau warga untuk membelah stroberi yang mereka beli sebelum dikonsumsi. Warga juga diimbau tidak memakan stroberi merek Berry Licious atau Berry Obsession yang didistribusikan oleh Woolworths Group, setelah ditemukan tiga jarum di dalamnya.
Tujuh merek stroberi dari Australia saat ini diyakini telah terkontaminasi jarum jahit. Tidak diketahui apakah jarum-jarum ini dimasukkan oleh seseorang, atau terjadi kesalahan pada proses distribusi, penyelidikam masih dilakukan. Belum ada korban luka akibat peristiwa ini.
Yang jelas, peristiwa ini membuat dua perusahaan besar Selandia Baru menghentikan sementara pembelian stroberi Australia, walau pemerintah Australia telah menegaskan tidak ada temuan jarum pada merek yang diekspor.
Kepolisian Australia menduga, stroberi terkontaminasi jarum ini berasal dari Queensland, wilayah produsen utama stroberi Australia dengan penjualan lebih dari AUD 13 juta, atau sekitar Rp 1,3 triliun, per tahun.
Kepala Asosiasi Petani Stroberi Australia Barat, Jamie Michael, mengatakan pertaniannya telah membuang seluruh stroberi, padahal saat ini tengah musim panen. Para petani khawatir, jika tidak ada yang membeli stroberi mereka, maka modal mereka tidak akan cukup untuk musim tanam tahun depan.
Baca juga: Wanita Ini Tanpa Sadar Menelan Jarum Pentul