Faktanya, Instagram Memang Media Sosial untuk Pamer
https://www.naviri.org/2018/09/instagram-memang-media-sosial-untuk-pamer.html
Naviri Magazine - Di Instagram, kita menyaksikan tumpukan foto yang mengilustrasikan banyak hal, dari keindahan alam sampai kemewahan harta benda, dari foto-foto traveling sampai foto-foto hewan piaraan. Meski begitu, banyak kalangan menganggap Instagram sebagai media sosial yang identik dengan kesukaan pamer (khususnya pamer kekayaan).
Faktanya memang banyak orang kaya, atau anak-anak orang kaya, yang memamerkan kekayaan dan kemewahan di Instagram. Mereka berpose dengan baju-baju mahal, dengan mobil-mobil mewah, dengan arloji atau jam tangan eksklusif, atau berfoto saat traveling ke berbagai negara di dunia.
Pada 2015, Pew Research Center meneliti popularitas medsos di kalangan remaja Amerika Serikat. Pertama-tama mereka menemukan, bahwa dari segi durasi pemakaian, tidak diragukan lagi, sebagian besar dari responden bermain medsos tiap hari.
Kedua, terkait platform yang digunakan, Instagram menempati urutan kedua setelah Facebook. Menariknya adalah ketika temuan riset dikategorikan berdasarkan latar belakang ekonomi. Semakin kaya keluarga responden, semakin jauh mereka dari Facebook dan semakin dekat mereka dengan Instagram.
Pendeknya, dalam beberapa tahun terakhir, Facebook sudah dianggap kuno terutama oleh generasi muda yang berkantong tebal. Kepemilikan akun Instagram adalah standar kekerenan yang baru. Tapi rupanya punya akun pun belum cukup, sebab kontennya juga harus kelihatan wah.
Riset Pew Research tidak sampai menggali akar penyebabnya. Tapi dalam konteks konsumsi yang mencolok, muncul semacam konsensus bahwa Instagram memang tempat para pengguna menyombongkan apa yang mereka punya. Hobi ini tidak hanya dibolehkan, tapi kerap kali juga dirayakan.
Baca juga: Sebelum Ada Instagram, Orang Kuno Pamer Kekayaan Lewat Lukisan