Fakta Ilmiah yang Mengejutkan, Gunung Ternyata Bergerak
https://www.naviri.org/2018/09/gunung-ternyata-bergerak.html
Naviri Magazine - Membayangkan gunung-gunung bergerak di muka bumi mungkin terdengar absurd dan tak masuk akal. Bagaimana pun, gunung sangat besar, dan tidak mungkin bergerak tanpa dilihat manusia. Namun, fakta ilmiah membuktikan bahwa gunung-gunung ternyata bergerak.
Gerakan gunung-gunung disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat.
Pada awal abad ke-20, untuk pertama kali dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah berbeda-beda, sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.
Para ahli geologi baru memahami kebenaran pernyataan Wegener pada 1980, atau setengah abad setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan, yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian, yang masing-masing bergerak ke arah berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika, dan India.
Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara, dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.
Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea, telah bergerak pada permukaan Bumi terus-menerus sejauh beberapa centimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.
Pergerakan kerak Bumi ditemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:
Kerak dan bagian terluar magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya.
Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantik menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30).
Baca juga: Ilmuwan Menemukan Ancaman Mengerikan di Bawah Es Arktik