8 Fakta Sains yang Sederhana tapi Mengejutkan
https://www.naviri.org/2018/09/fakta-sains-yang-sederhana.html
Naviri Magazine - Kita sering menemukan istilah “Romawi Kuno” dan “Mesir Kuno”. Kira-kira, di antara Romawi dan Mesir, lebih tua manakah peradaban mereka? Kebanyakan orang mungkin bingung, dan mengira bahwa dua peradaban itu—Mesir dan Romawi—hidup di zaman yang sama. Padahal, mereka hidup di waktu yang jauh berbeda.
Lebih lengkap, berikut ini adalah 8 fakta sains yang sebenarnya sederhana, namun sangat mengejutkan karena tidak pernah kita sangka.
Jarak waktu hari ini dengan kekaisaran Romawi lebih dekat daripada jarak waktu dari kekaisaran Romawi dengan kekaisaran Mesir
Beberapa orang gagal memahami luasnya dimensi waktu, dan menganggap kedua kekaisaran, Roma dan Mesir, berada dalam plot waktu yang bersamaan. Kekaisaran Romawi dimulai pada 27 SM, sedangkan kekaisaran di Mesir dimulai pada 3100 SM.
Jarak tahun 2018 sekarang dengan kekaisaran Romawi adalah 2.043 tahun. Jadi hitung sendiri berapa jarak waktu perbedaan tahun sekarang dengan tahun ketika kekaisaran Mesir dimulai.
Jadi jangan mengira kekaisaran Romawi jauh lebih dulu terjadi daripada kekaisaran Mesir yang bisa membuat piramida. Bisa membayangkan bagaimana teknologi yang dipakai bangsa Mesir untuk menunjang kehidupan mereka? Mereka ada jauh sebelum bangsa Romawi ada.
Baru sekitar 5 persen laut yang pernah diobservasi
Tahun 2018, Lembaga kelautan Amerika Serikat meminta dana anggaran lebih dari 4 milliar dolar, dan menjadi lembaga penelitian dengan dana anggaran tinggi di dunia. Anehnya, adalah dengan semua fasilitas dan dana tersebut, masih terdapat 95 persen samudra yang tidak terjamah oleh manusia.
Bumi terdiri dari 71% lautan. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 5% yang benar-benar telah diteliti dalam beberapa dekade terakhir. Katanya, banyak alasan yang bisa menyebabkan lautan di dunia kita sulit untuk diteliti, beberapa di antaranya adalah karena tekanan air yang sangat tinggi di kedalaman laut.
Beberapa suku di dunia belum pernah kontak dengan kehidupan modern
Lebih dari 100 suku asli atau pribumi benar-benar belum kontak dengan teknologi modern. Beberapa terdiri dari 15 suku terasing di Peru, 77 di Brazil, dan beberapa negara lain seperti Indonesia dan Papua, serta lepas pantai India.
Di Peru, ada undang-undang yang melarang warga masyarakat biasa untuk melakukan kontak dengan masyarakat pribumi. Bayangkan saja, dengan teknologi yang sudah maju sekarang, suku-suku pribumi belum mengenal uang ataupun cara komunikasi modern.
Ada bukti kehidupan di sebuah planet extrasurya
Exoplanet Gliese 581g, yang jaraknya 20 tahun cahaya dari Bumi, adalah planet ekstrasurya pertama selain Bumi yang ditemukan memiliki kondisi yang tepat untuk mempertahankan kehidupan.
Seorang profesor bernama Steven Vogt bilang, peluang hidup di planet ini adalah 100% karena mengorbit di zona layak huni dengan suhu lingkungan yang sempurna. Astronom bernama Paul Butler bilang, kandungan air di planet ini diperkirakan cukup untuk menunjang kehidupan manusia.
Setiap pilihan yang diambil akan melahirkan 1 semesta paralel
Menurut intrepretasi fisika kuantum, setiap keputusan yang dibuat seseorang, sekecil apa pun, akan melahirkan semesta paralel dimana keputusan yang diambil adalah keputusan yang berbeda. Contoh, pagi ini kita bekerja naik bus, mungkin di semesta paralel kita berangkat naik mobil. Teori ini bisa dibilang masih kontroversi.
Bayangkan saja ada banyak semesta paralel hasil setiap keputusan yang diambil tiap orang. Dari pemikiran ini, muncul pemikiran filosofis lain yang lebih luas. Bagaimana kondisi semesta paralel sebenernya? Yakin keputusan kecil bisa berdampak besar, semisal keputusan seseorang untuk menyemprot kecoak bisa menghentikan Perang Dunia III?
1 dari 200 laki-laki adalah keturunan langsung Genghis Khan
Genghis khan (1162 - 1227) diperkirakan jadi kakek moyang langsung setiap 1 dari 200 laki-laki yang hidup di zaman sekarang. Laki-laki ini membawa kromosom Y yang garis keturunannya dimulai di Mongolia, 1000 tahun lalu.
Diperkirakan ada 16-19 juta total pria yang merupakan keturunan langsung Genghis Khan. Alasan di balik kejadian ini mungkin karena dia banyak memperkosa wanita di daerah yang baru dia taklukkan. Selain dia, pasukannya juga melakukan hal yang sama.
Kehidupan manusia di bumi baru sekitar 0,004% dari umur bumi secara keseluruhan
Manusia baru ada di bumi selama 200.000 tahun, sedangkan umur bumi sudah 4,54 miliar tahun. Secara keseluruhan, masa manusia hidup di bumi cuma 0,004% dari umur bumi secara keseluruhan. Jadi jangan heran kalau banyak fenomena alam yang tidak kita ketahui.
Dinosaurus masih ada, jika asteroid jatuh di tempat berbeda
Menurut sebuah dokumen dari BBC, berjudul The Day The Dinosaurs Died, lokasi jatuhnya asteroid di zaman purba menyebabkan timbulnya dampak fatal terhadap kehidupan bumi pada masa tersebut.
Asteroid jatuh di semenanjung Yucatan, yang menyebabkan timbulnya awan belerang, karena terdapat endapan gipsum di dasar semenanjung tersebut. Awan itu menyebabkan musim dingin global dan membunuh 3/4 kehidupan di bumi, termasuk dinosaurus. Kalau saja lokasi jatuhnya asteroid bisa sedikit bergeser, mungkin dinosaurus masih hidup sampai sekarang.
Baca juga: 5 Penemuan Ilmiah yang Bermanfaat, tapi Disalahgunakan